Perusahaan rintisan (Startup) Rantai Pasok Komoditas, yakni Jaring Pangan Indonesia (JaPang) memperoleh pendanaan pre-Series A dari Gayo Capital untuk mengembangkan model bisnis baru berbasiskan Sustainable Web3.

Chairman JaPang Edison Tobing dalam keterangan yang diterima, Sabtu, mengatakan pihaknya menunjuk serial-investor and tech-veteran Ishara Yusdian dari Gayo Capital sebagai penasihat bisnis untuk memperkuat pertumbuhan.

"Dengan latar belakang Ishara yang lebih dari satu dekade sebagai venture builder di pasar Australia, Selandia Baru, Amerika Utara, dan negara-negara di Asia Tenggara, Ishara akan membantu kami dalam memperkuat model bisnis dan operasional JaPang sehingga siap memasuki perjalanan Sustainable Web3," kata Edison Tobing.

Ia menjelaskan seiring dengan perjalanan Web3, dan digital/aset kripto semakin diterima oleh masyarakat, JaPang telah menetapkan beberapa rencana strategis untuk menjadikan transaksi bisnis dengan para pelanggan B2B dan Jawara sebagai smart contract untuk penerbitan Token Komoditas dan Koin JaPang.

Executive Committe JaPang Ivan Arie Sustiawan menjelaskan bahwa penerbitan Token Komoditas dan Koin JaPang merupakan aksi korporasi yang besar dan percaya bahwa ini adalah strategi yang tepat untuk kedepannya.

"Untuk memandu kami dalam merealisasikan perjalanan ini, kami senang dapat bermitra dengan Gayo Capital sebagai pionir VC yang fokus investasinya saat ini dalam portofolio Sustainable Web3 Indonesia," katanya.

Sementara itu, CEO JaPang, Tjong Benny memaparkan pihaknya memiliki visi menjaga ketersediaan pangan di Indonesia melalui program pemberdayaan usaha kecil, menengah, dan mikro bahan pokok makanan berbasis digital yang terintegrasi dengan solusi pembiayaan digital mikro dari institusi keuangan yang bermitra.

Sejak awal, JaPang fokus menggarap pasar B2B dan B2B2C melalui aplikasi JaPang Wholesale dan Program Jawara (JaPang Warung Rakyat) dengan mengembangkan strategi private label untuk produk-produk utamanya seperti Beras dan Daging Ayam Beku dengan merk Bang Japang dan Jap Chicken.

Selain itu produk tersebut, JaPang juga menyediakan telor, gula, garam dan bahan pokok makanan lainnya yang dibutuhkan secara rutin oleh rumah tangga di Indonesia.

Potensi konsumsi beras nasional senilai 22 miliar dolar AS pada tahun 2020 dan daging ayam nasional 6,3 miliar dolar AS, menjadi salah satu alasan utama JaPang memilih produk tersebut untuk pasar B2B dan B2B2C ditambah produk pendukung lainnya yang memiliki potensi sama.

"Pada awal berdirinya JaPang fokus pada produksi dan pendistribusian produk bahan pokok makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dan kemudian memperkuat bisnis kami dengan digitalisasi rantai pasok bahan pokok makanan ke pasar B2B dan B2B2C," ujar Tjong Benny.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022