Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengemukakan prestasi Jatim meraih cakupan tertinggi Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 secara nasional bukti upaya perlindungan anak dari campak dan rubella melalui upaya preventif.
"Alhamdulillah, kali ini Jawa Timur meraih persentase capaian vaksinasi tertinggi BIAN secara nasional. Ini adalah bukti nyata bahwa semua elemen strategis yang selalu mengedepankan perlindungan anak dari campak dan rubella melalui upaya preventif," katanya melalui pernyataan tertulis di Surabaya, Selasa.
Capaian imunisasi dalam program BIAN Tahap II di Provinsi Jawa Timur per 25 September 2022 telah mencapai 99,1 persen atau setara 2.331.229 peserta usia 9-59 bulan dari total sasaran 2.399.159 anak di Jatim.
Program itu dilaksanakan di seluruh sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak, serta pos pelayanan imunisasi, seperti posyandu, polindes, poskesdes, puskesmas pembantu, puskesmas dan rumah sakit secara gratis.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, Jawa Timur tercatat sebagai provinsi dengan capaian imunisasi anak tertinggi secara nasional dengan melampaui angka rata-rata capaian BIAN nasional minimal 89,7 persen.
Baca juga: Khofifah stresses importance of 'one data' in policy-making
Gubernur Khofifah mengatakan capaian itu tidak lepas dari peran orang tua, tenaga kesehatan, dan kepala daerah di kabupaten/kota provinsi setempat, organisasi masyarakat, relawan, serta kader posyandu.
Ia mengatakan perlindungan preventif bagi anak di Jawa Timur dilakukan pemerintah setempat melalui pemberian imunisasi MR atau Measles and Rubella Vaccine untuk mencegah measles (campak) dan rubella (campak Jerman).
"Terima kasih atas sinergi dan kolaborasi semua pihak. Meski capaian Jawa Timur tertinggi, terus lakukan penyisiran anak-anak khususnya bagi yang kurang mampu dan difabel serta maksimalkan 100 persen," ujarnya.
Khofifah yang juga menjabat Ketua Umum Muslimat NU itu, mengatakan BIAN upaya untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa yang perlu perhatian penuh masyarakat dalam melengkapi imunisasi anak-anaknya.
"Pemberian imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat, yang terbukti paling cost effective (hemat biaya) serta berdampak positif," ucapnya.
Dia mengatakan BIAN juga selaras dengan upaya Pemprov Jawa Timur dalam mencegah stunting, menurunkan angka kematian ibu dan anak.
"Saya juga berharap upaya memaksimalkan vaksin pada anak juga dilakukan pada imunisasi kejar polio dan DPT-HEB B-HIB, yang diharapkan akan memberikan hasil perlindungan terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) pada anak-anak," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Alhamdulillah, kali ini Jawa Timur meraih persentase capaian vaksinasi tertinggi BIAN secara nasional. Ini adalah bukti nyata bahwa semua elemen strategis yang selalu mengedepankan perlindungan anak dari campak dan rubella melalui upaya preventif," katanya melalui pernyataan tertulis di Surabaya, Selasa.
Capaian imunisasi dalam program BIAN Tahap II di Provinsi Jawa Timur per 25 September 2022 telah mencapai 99,1 persen atau setara 2.331.229 peserta usia 9-59 bulan dari total sasaran 2.399.159 anak di Jatim.
Program itu dilaksanakan di seluruh sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak, serta pos pelayanan imunisasi, seperti posyandu, polindes, poskesdes, puskesmas pembantu, puskesmas dan rumah sakit secara gratis.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, Jawa Timur tercatat sebagai provinsi dengan capaian imunisasi anak tertinggi secara nasional dengan melampaui angka rata-rata capaian BIAN nasional minimal 89,7 persen.
Baca juga: Khofifah stresses importance of 'one data' in policy-making
Gubernur Khofifah mengatakan capaian itu tidak lepas dari peran orang tua, tenaga kesehatan, dan kepala daerah di kabupaten/kota provinsi setempat, organisasi masyarakat, relawan, serta kader posyandu.
Ia mengatakan perlindungan preventif bagi anak di Jawa Timur dilakukan pemerintah setempat melalui pemberian imunisasi MR atau Measles and Rubella Vaccine untuk mencegah measles (campak) dan rubella (campak Jerman).
"Terima kasih atas sinergi dan kolaborasi semua pihak. Meski capaian Jawa Timur tertinggi, terus lakukan penyisiran anak-anak khususnya bagi yang kurang mampu dan difabel serta maksimalkan 100 persen," ujarnya.
Khofifah yang juga menjabat Ketua Umum Muslimat NU itu, mengatakan BIAN upaya untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa yang perlu perhatian penuh masyarakat dalam melengkapi imunisasi anak-anaknya.
"Pemberian imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat, yang terbukti paling cost effective (hemat biaya) serta berdampak positif," ucapnya.
Dia mengatakan BIAN juga selaras dengan upaya Pemprov Jawa Timur dalam mencegah stunting, menurunkan angka kematian ibu dan anak.
"Saya juga berharap upaya memaksimalkan vaksin pada anak juga dilakukan pada imunisasi kejar polio dan DPT-HEB B-HIB, yang diharapkan akan memberikan hasil perlindungan terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) pada anak-anak," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022