Pemerintah Kabupaten Pamekasan mempercepat pengembangan ekonomi perdesaan melalui program "desa tematik' yakni dengan cara memfokuskan pengembangan ekonomi masyarakat desa pada potensi dominan yang ada di desa setempat.

Menurut Bupati Pamekasan Baddrut Tamam di Pamekasan, Jumat, program ini dicanangkan sejak 2019 dan telah berlaku efektif sejak 2020.

"Hasilnya memang sangat menggembirakan, karena melalui program desa tematik ini, pembangunan ekonomi masyarakat di perdesaan lebih fokus," ujarnya.

Ia menuturkan, berkat program desa tematik itu, kini jumlah desa yang masuk kategori mandiri terus bertambah, karena masyarakat di desa bisa lebih mandiri secara ekonomi.

Dari sebanyak 178 desa yang tersebar di 13 di Kabupaten Pamekasan, jumlah desa yang masuk kategori mandiri secara ekonomi berdasarkan hasil verifikasi dan kementerian desa sudah ada 17 desa.

"Desa-desa yang masuk kategori mandiri ini adalah desa yang telah dinyatakan mampu memberikan pelayanan, pengayoman maksimal, mendorong pertumbuhan ekonomi dan pelayanan yang lebih baik," tuturnya.

Secara terperinci pada tahun 2020 ada 3 desa, pada tahun 2021 ada 2 desa, sedangkan pada tahun 2022 ada 12 desa. Semuanya sudah mendapatkan surat keputusan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai desa mandiri.

Bupati menjelaskan, khusus desa-desa yang masuk kategori mandiri ini, Pemkab Pamekasan memberikan penghargaan khusus, yakni berupa tambahan dana desa sebesar Rp500 juta.

"Jadi, kami mengalokasikan anggaran semuanya Rp6 miliar khusus dana tambahan bagi desa-desa yang telah berstatus mandiri ini," katanya menjelaskan.

Cara ini, sambung bupati, untuk mendorong desa-desa lain yang belum berstatus mandiri, agar segera mempercepat proses menjadi desa mandiri.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022