Rafflesia arnoldi R. Br atau lebih dikenal dengan sebutan padma raksasa mekar di luar habitatnya untuk pertama kalinya.

Periset dan Kurator Koleksi Rafflesia di Kebun Raya Bogor, Sofi Mursidawati dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin menyatakan bahwa Rafflesia arnoldii R. Br yang mekar itu baru pertama kali mekar sebagai hasil budidaya di Kebun Raya Bogor.

"Meskipun diameternya tidak lebih 60 cm, namun jenis ini sudah dapat dipastikan adalah Rafflesia arnoldii R. Br," ujarnya.

Ia menyampaikan, upaya konservasi Rafflesia arnoldi R. Br di luar habitatnya (secara ex situ) sejak tahun 1818 belum membuahkan hasil. Pada tahun 2006 peneliti Rafflesia Kebun Raya Bogor melakukan upaya menumbuhkan biji Rafflesia arnoldii R. Br asal Bengkulu di vak. XVII yaitu koleksi jenis-jenis tumbuhan pemanjat (climber) termasuk di dalamnya terdapat tujuh spesies tetrastigma, yang merupakan inang Rafflesia.

Setelah 16 tahun sejak upaya menumbuhkan, ia mengatakan, pada awal September 2022 muncul beberapa knop bakal bunga yang salah satunya mekar pada 12 September 2022.

Ia mengemukakan, Rafflesia arnoldi R. Br merupakan Puspa Langka Nasional berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 4 Tahun 1993.

Selain ditetapkan sebagai Puspa Langka Nasional, bunga raksasa kharismatik asal Bengkulu ini masuk dalam daftar tumbuhan dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1999 dan IUCN Red list dengan status konservasi terancam punah.

Disampaikan, Rafflesia arnoldi R. Br pertama kali ditemukan pada tahun 1818 di hutan Sumatra oleh seorang pemandu yang bekerja pada Dr. Joseph Arnold yang sedang mengikuti ekspedisi Thomas Stanford Raffles sehingga tumbuhan ini diberi nama sesuai sejarah penemunya yakni penggabungan antara Raffles dan Arnold.

Terdapat 33 spesies Rafflesia di dunia dan 14 jenis diantaranya tumbuh di Indonesia dimana 11 jenis merupakan endemik Sumatera.

Sebelumnya, Kebun Raya Bogor telah berhasil menumbuhkan Rafflesia patma Bl. untuk pertama kalinya pada tahun 2010, dan sampai saat ini telah mekar 16 kali (tahun 2019). (*)

Pewarta: Zubi Mahrofi

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022