Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan peran ayah untuk menyukseskan dan menjadi bagian penguat percepatan pencapaian imunisasi pada anak.

"Sangat besar harapan kepada seorang ayah yang berperan penting agar anak dapat mengikuti imunisasi dengan baik dan lengkap," ujar Khofifah di sela penutupan Rapat Koordinasi Prioritas Pembangunan Kesehatan Provinsi Jawa Timur sekaligus Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Surabaya, Rabu.

Seorang ayah, kata dia, dapat berperan mulai mengingatkan waktu hingga mengantarkan anak untuk mendapatkan imunisasi.

BIAN di Jatim dilaksanakan selama Agustus 2022 dengan pemberian imunisasi tambahan campak rubella (MR) kepada anak usia sembilan bulan sampai dengan 59 bulan, yang target sasarannya sebanyak 2.399.159 anak.

Kegiatan ini dilaksanakan secara gratis di seluruh sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK), serta pos pelayanan imunisasi seperti posyandu, polindes, poskesdes, puskesmas pembantu, puskesmas dan rumah sakit, dan lainnya.

Pandemi COVID-19, kata dia, diakuinya mengakibatkan pelaksanaan imunisasi rutin tidak kurang berjalan optimal.

Data beberapa tahun terakhir menunjukkan terjadinya penurunan cakupan imunisasi rutin, baik itu imunisasi dasar maupun imunisasi lanjutan.

"Makanya jangan ragu melakukan imunisasi bagi anaknya. Terutama bagi yang belum imunisasi rutin maupun lanjutan," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Ia juga mengajak semua lini untuk menyukseskan BIAN sehingga dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak, mulai pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat hingga dan media (pentaheliks).

"Termasuk mengajak komitmen pada bupati/wali kota yang harus selalu mengingatkan warganya agar anak-anak sesuai usia sasaran mengikuti imunisasi," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jatim dr. Erwin Ashta Triyono menyampaikan bahwa selain imunisasi tambahan campak rubella, Jatim telah melaksanakan "Imunisasi Kejar", yaitu melengkapi imunisasi rutin (polio dan DPT-HB-HIB ) yang belum lengkap didapat saat bayi dan balita di bawah dua tahun.

Data hasil "Imunisasi Kejar" Jatim hingga 25 Juli 2022, yakni untuk polio tetes sebanyak 26.541 anak (18,68 persen), polio suntik sebanyak 53.611 (24,59 persen) anak, serta DPT-HB-HIB sebanyak 68.748 anak (29,23 persen).

Di sisi lain, dr Erwin juga menjelaskan bahwa Vaksin MR 95 persen efektif mencegah Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) seperti campak, rubella, difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, meningitis, pneumonia dan polio.

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022