PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI menyiapkan lahan 10 hektar untuk mendukung program produksi kedelai melalui tumpang sari tanaman tebu dengan kedelai (Bule) untuk swasembada pangan nasional.

"Kami dukung program PTPN Group yakni Bule dengan menyiapkan 10 hektare di lahan demplot yang berada di Kabupaten Lumajang," kata Direktur PTPN XI R. Tulus Panduwidjaja usai penanaman perdana Program Bule di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa.

Ia mengatakan pihaknya akan mengevaluasi untuk penyempurnaan dan keberlanjutannya terlebih ada pendampingan dari pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam aplikasinya.

"Program tersebut memiliki manfaat, selain bisa menambah jenis produksi tanaman tebu dan kedelai juga memperkaya penyediaan nitrogen bagi tebu di lahan tersebut," tuturnya.

Sementara Senior Executive Vice President Operation PTPN XI Agus Setiono mengatakan untuk lahan demplot kami siapkan Afdeling Genitri Lor 1 kebun Genitrilor Vak 4 seluas total 10 hektare untuk program Bule, dan akan ditanam bertahap hingga akhir Juli 2022.

"Untuk varietas kedelai pihak UGM memilih Varietas Dena 1 karena waktu panen dirasa singkat yakni tiga bulan," katanya.

PTPN Group melalui anak usahanya bekerja sama dengan perguruan tinggi, yakni UGM Yogyakarta dan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mengembangkan dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan lahan tebu sekaligus meningkatkan produksi kedelai melalui pilot project tumpang sari (intercropping) Tebu – Kedelai (Bule).

"Dengan tujuan turut memberikan andil meningkatkan produksi kedelai di Indonesia dan khususnya produksi tebu untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi nasional," ujarnya.

Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Mahmudi mengatakan pengembangan komoditas kedelai di lahan tumpang sari itu akan terus kami kembangkan dan potensi tahun depan seluas 15.000 ha di lahan HGU PTPN Group lainnya.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022