Makam almarhum Bripda Nofriansyah Yosua Hutabarat di Sungai Bahar Kabupaten Muaro Jambi kini dijaga kerabat menjelang autopsi ulang yang melibatkan pihak independen setelah kuasa hukum keluarga melaporkan kejanggalan kematiannya ke Mabes Polri.
"Kami mulai melakukan penjagaan di makam sejak kemarin malam setelah ada kepastian dilakukan autopsi ulang, penjagaan dilakukan pada malam hari saja," kata Rudi Sihotang, Ketua Perwakilan Pemuda Batak Bersatu (PBB), di makam Yosua yang berjarak 2 kilometer dari rumah duka di kawasan perkebunan sawit Bahar Unit 1, Muaro Jambi, Jumat.
Dia menyebutkan karena ada informasi ada autopsi ulang atau ekshumasi maka pihak keluarga atau pengacara menilai makam ini harus dijaga agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan
"Sudah kami jaga makamnya sejak malam kemarin dan kami menempatkan empat orang untuk berjaga di makam mulai pukul 20.30 WIB sampai 05.30 WIB. Itu atas permintaan keluarga," katanya.
Permintaan keluarga dan pengacaranya agar makam dijaga karena, menurut dia, masalah ini belum selesai sehingga pihaknya sebagai organisasi PBB melakukan penjagaan.
"Kami tidak tahu kalau nantinya dibongkar secara diam-diam, makanya kami berjaga-jaga jelang autopsi ulang. Di makam Yosua juga tampak sudah disediakan lampu penerangan," kata Rudi Sihotang.
Sementara itu organisasi massa Horas Bangso Batak (HBB) juga akan menggelar aksi solidaritas terang 1.000 lilin untuk mendiang Bripda Nofriansyah Yosua Hutabarat yang akan dilaksanakan di lapangan kantor Gubernur Jambi, Telanaipura, Kota Jambi, pada Sabtu 23 Juli mendatang. Kegiatan akan dilaksanakan mulai pukul 18.00 WIB hingga pukul 19.30 WIB.
HBB Provinsi Jambi sebagai penggagas aksi solidaritas ini telah mematangkan rencana aksi ini dengan menggelar rapat seluruh pengurus, penasihat, serta anggota DPD HBB Provinsi Jambi.
Aksi ini sebagai bentuk solidaritas untuk almarhum Bripda Nofriansyah Yosua Hutabarat yang meninggal tidak wajar di Jakarta, pada Jumat 8 Juli 2022. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Kami mulai melakukan penjagaan di makam sejak kemarin malam setelah ada kepastian dilakukan autopsi ulang, penjagaan dilakukan pada malam hari saja," kata Rudi Sihotang, Ketua Perwakilan Pemuda Batak Bersatu (PBB), di makam Yosua yang berjarak 2 kilometer dari rumah duka di kawasan perkebunan sawit Bahar Unit 1, Muaro Jambi, Jumat.
Dia menyebutkan karena ada informasi ada autopsi ulang atau ekshumasi maka pihak keluarga atau pengacara menilai makam ini harus dijaga agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan
"Sudah kami jaga makamnya sejak malam kemarin dan kami menempatkan empat orang untuk berjaga di makam mulai pukul 20.30 WIB sampai 05.30 WIB. Itu atas permintaan keluarga," katanya.
Permintaan keluarga dan pengacaranya agar makam dijaga karena, menurut dia, masalah ini belum selesai sehingga pihaknya sebagai organisasi PBB melakukan penjagaan.
"Kami tidak tahu kalau nantinya dibongkar secara diam-diam, makanya kami berjaga-jaga jelang autopsi ulang. Di makam Yosua juga tampak sudah disediakan lampu penerangan," kata Rudi Sihotang.
Sementara itu organisasi massa Horas Bangso Batak (HBB) juga akan menggelar aksi solidaritas terang 1.000 lilin untuk mendiang Bripda Nofriansyah Yosua Hutabarat yang akan dilaksanakan di lapangan kantor Gubernur Jambi, Telanaipura, Kota Jambi, pada Sabtu 23 Juli mendatang. Kegiatan akan dilaksanakan mulai pukul 18.00 WIB hingga pukul 19.30 WIB.
HBB Provinsi Jambi sebagai penggagas aksi solidaritas ini telah mematangkan rencana aksi ini dengan menggelar rapat seluruh pengurus, penasihat, serta anggota DPD HBB Provinsi Jambi.
Aksi ini sebagai bentuk solidaritas untuk almarhum Bripda Nofriansyah Yosua Hutabarat yang meninggal tidak wajar di Jakarta, pada Jumat 8 Juli 2022. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022