Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa resmi lengser setelah parlemen menerima surat pengunduran dirinya pada Jumat, setelah dia melarikan diri ke Singapura untuk menghindari pemberontakan rakyat yang dipicu krisis ekonomi terburuk dalam tujuh dekade.

Sampai parlemen memilih presiden baru pada Rabu (20/7) mendatang, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe akan menjadi presiden sementara Sri Lanka meskipun pengunjuk rasa juga menuntut dia mundur dari pemerintahan.

"Dari titik ini, kami akan bergerak untuk menunjuk presiden baru secara konstitusional," kata anggota parlemen Mahinda Yapa Abeywardena kepada wartawan, setelah menerima surat pengunduran diri Rajapaksa malam sebelumnya.

"Itu akan terjadi dengan cepat dan sukses. Saya meminta semua orang untuk mendukung proses ini," kata Abeywardena melanjutkan.

Abeywardena mengatakan dia berharap untuk menyelesaikan proses pemilihan presiden baru dalam tujuh hari dan parlemen akan berkumpul kembali pada Sabtu (16/7), ketika anggota parlemen akan secara resmi diberitahu tentang kekosongan posisi presiden.

Parlemen Sri Lanka akan memilih presiden baru pada 20 Juli.

Wickremesinghe adalah pilihan pertama dari partai yang berkuasa untuk mengambil alih kursi presiden, meskipun belum ada keputusan yang diambil.

Calon oposisi adalah Sajith Premadasa, sedangkan calon pesaing yang kurang terkenal tetapi mungkin berhasil yaitu anggota parlemen senior Dullas Alahapperuma.

Rajapaksa mendarat di Singapura pada Kamis (14/7), setelah melarikan diri ke Maladewa pada Rabu pagi (13/7) dengan jet militer bersama istri dan dua penjaga keamanan. Para pengunjuk rasa menduduki rumah dan kantornya akhir pekan lalu setelah melewati penjaga bersenjata.

"Kami sangat senang hari ini dia mengundurkan diri dan kami merasa bahwa ketika kami, orang-orang, berkumpul, kami dapat melakukan segalanya," kata Arunanandan (34), seorang guru sekolah yang telah berkemah di lokasi protes utama di seberang sekretariat presiden selama tiga bulan terakhir.

"Kami adalah kekuatan nyata di negara ini."
 

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022