Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kota Surabaya menerjunkan tim untuk mengecek kesehatan hewan kurban Idul Adha 1443 Hijriah, sebelum dan setelah penyembelihan yang dilakukan di luar Rumah Potong Hewan Ruminansia (RPH-R).
Kepala DKPP Kota Surabaya Antiek Sugiharti di Surabaya, Sabtu, mengatakan, pihaknya menerjunkan seluruh petugas veteriner untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di 31 kecamatan di wilayah Kota Surabaya.
"Kegiatan pemeriksaan kesehatan hewan kurban ini rutin dilakukan setiap tahun, saat peringatan Idul Adha," kata dia.
Menurut dia, pemeriksaan hewan kurban dilakukan DKPP Surabaya di Masjid Al-Mukminun yang berlokasi di Jalan Nginden permata GG. 1/24, Kelurahan Nginden Jangkungan, Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya, Sabtu.
"Sebelum (ante mortem) dan setelah (post mortem) penyembelihan hewan kurban di Masjid AL-Mukminun dalam kondisi sehat. Saat dilakukan pemeriksaan pada jeroan (hati dan paru-paru) juga dalam kondisi sehat,” katanya.
Ia menjelaskan dalam situasi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), pihaknya terus berupaya melakukan antisipasi terhadap penyebaran wabah tersebut dengan memastikan keamanan selama pelaksanaan penyembelihan hewan kurban.
"Kegiatan pemeriksaan hewan kurban sebelum dan setelah penyembelihan ini akan terus dilakukan hingga 13 Juli 2022. Agar masyarakat yang hendak mengkonsumsi daging kurban bisa merasa aman,” katanya.
Jika ditemukan hewan yang terjangkit PMK, lanjut di, maka pihaknya akan melakukan penanganan agar virus tersebut tidak menyebar ke hewan ternak yang lain, yakni melakukan pemotongan secara terpisah untuk ternak dengan gejala PMK yang masih memenuhi syarat sah sebagai hewan kurban atau dilakukan pemotongan setelah semua hewan sehat selesai dipotong.
Bagian kepala, jeroan, kaki, ekor/buntut dan tulang harus dimusnahkan dengan prosedur disinfeksi atau direbus dalam air mendidih minimal 30 menit.
"Semua harus dilakukan disinfektan, termasuk peralatan yang digunakan untuk menyembelih, karena panitia penyembelihan wajib menjaga kebersihan. Selain itu, tempat pembuangan limbah juga dilakukan pembersihan dengan menggunakan disinfektan," katanya.
Sedangkan untuk tata cara pemotongan hewan kurban di Masjid Al-Mukminun, ia menjelaskan bahwa telah sesuai dengan pedoman pemotongan hewan kurban dalam situasi wabah PMK. Sebab, pengelola masjid telah memiliki tempat pembuangan limbah sendiri.
"Proses disini cukup bagus, memiliki tempat pembuangan limbah, serta proses penanganannya sesuai dengan kententuan yang berlaku. Bahkan, pembungkusan daging, sudah tidak menggunakan kantong plastik, panitia menggunakan besek atau keranjang anyaman," demikian Antiek Sugiharti .
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022