Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera, Habib Salim Segaf Al Jufri, mengajak para ulama di Kabupaten Sampang bergandengan tangan untuk NKRI.
"Saya datang ke Madura bukan untuk meminta dukungan. Karena PKS ini milik semua, milik para kiai, ulama dan habaib yang ingin bersama berjuang membela NKRI yang kita cintai ini," ujarnya dalam siaran pers diterima ANTARA di Surabaya, Kamis malam.
Menurut dia, menjadi anggota legislatif maupun eksekutif merupakan sarana berjuang untuk memperbaiki bangsa dan membantu orang lain.
Ia juga mempersilakan para kiai, ulama dan habib agar dapat menggunakan PKS sebagai kendaraan untuk menjadi pelayan rakyat.
"Menjadi khodimul qaum, pelayan rakyat. Insya Allah akan menjadi jariyah kita dan amal yang terus mengalir," ucapnya.
Habib Salim juga berpesan agar lebih mementingkan kepentingan orang banyak daripada diri sendiri.
"Kalau bangsa ini mau besar, harus tidak boleh hanya memikirkan diri sendiri, harus juga memikirkan orang lain," katanya.
Sementara itu, Habib Salim datang ke Sampang untuk bertemu sejumlah kiai, antara lain pengasuh PP Darut Tauhid Enjilan KH Muhaimin Abdul Bari, pengasuh Ponpes At Taroqi KH Faurok Alawi, dan pengasuh Ponpes Al Haram Sampang KH Muktadir Shonhaji.
Hadir juga KH Mahrus Abdul Malik dari Ponpes Al Ihsan Jrangoan, KH Abdul Malik Hamidi dari Ponpes Darul Amin Sumber Telor, lalu KH Ach Yahya Hamiduddin PP Al Furjani dan puluhan kiai sepuh dan habib lainnya.
Pengasuh Ponpes Al Furjan KH Yahya Hamiduddin yang mewakili para ulama menyampaikan kepada Habib Salim tentang harapan "angin segar" untuk Indonesia.
KH Yahya yakin jika ulama bersatu maka akan mendatangkan keberkahan dan kelapangan bagi bangsa Indonesia ke depan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Saya datang ke Madura bukan untuk meminta dukungan. Karena PKS ini milik semua, milik para kiai, ulama dan habaib yang ingin bersama berjuang membela NKRI yang kita cintai ini," ujarnya dalam siaran pers diterima ANTARA di Surabaya, Kamis malam.
Menurut dia, menjadi anggota legislatif maupun eksekutif merupakan sarana berjuang untuk memperbaiki bangsa dan membantu orang lain.
Ia juga mempersilakan para kiai, ulama dan habib agar dapat menggunakan PKS sebagai kendaraan untuk menjadi pelayan rakyat.
"Menjadi khodimul qaum, pelayan rakyat. Insya Allah akan menjadi jariyah kita dan amal yang terus mengalir," ucapnya.
Habib Salim juga berpesan agar lebih mementingkan kepentingan orang banyak daripada diri sendiri.
"Kalau bangsa ini mau besar, harus tidak boleh hanya memikirkan diri sendiri, harus juga memikirkan orang lain," katanya.
Sementara itu, Habib Salim datang ke Sampang untuk bertemu sejumlah kiai, antara lain pengasuh PP Darut Tauhid Enjilan KH Muhaimin Abdul Bari, pengasuh Ponpes At Taroqi KH Faurok Alawi, dan pengasuh Ponpes Al Haram Sampang KH Muktadir Shonhaji.
Hadir juga KH Mahrus Abdul Malik dari Ponpes Al Ihsan Jrangoan, KH Abdul Malik Hamidi dari Ponpes Darul Amin Sumber Telor, lalu KH Ach Yahya Hamiduddin PP Al Furjani dan puluhan kiai sepuh dan habib lainnya.
Pengasuh Ponpes Al Furjan KH Yahya Hamiduddin yang mewakili para ulama menyampaikan kepada Habib Salim tentang harapan "angin segar" untuk Indonesia.
KH Yahya yakin jika ulama bersatu maka akan mendatangkan keberkahan dan kelapangan bagi bangsa Indonesia ke depan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022