Pengamat politik Wawan Sobari, Ph.D., menyebut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir layak mendapat tempat di hati masyarakat Jawa Timur dinilai dari kerja kerasnya, yang bisa dibilang sebagai manuver politik, selama sekitar dua tahun terakhir. 

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang itu menunjuk pada hasil survei Poltracking Indonesia yang menempatkan Erick Thohir sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) pilihan masyarakat Jatim di Pemilihan Umum tahun 2024 mendatang. 

"Hasil survei yang digelar tanggal 6 - 22 Mei 2022 tersebut menempatkan Erick Thohir paling tinggi dengan prosentase 14,2 persen, mengungguli Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (13,7 persen), serta pemilik partai politik seperti Agus Harimurti Yudhoyono (7,4 persen) dan Puan Maharani (4,3 persen)," katanya di Surabaya, Rabu. 

Sedangkan untuk Calon Presiden (Capres) 2024, hasil survei Poltracking Indonesia menempatkan Ganjar Pranowo yang tertinggi dengan prosentase 28,2 persen, mengungguli Prabowo Subianto (13,7 persen) dan Anies Baswedan (7,8 persen).

Poltracking Indonesia juga membuat simulasi pasangan Capres - Cawapres 2024. Dari nama yang disodorkan ke warga Jatim, pasangan Ganjar Pranowo - Erick Thohir menempati urutan teratas dengan prosentase 38,1 persen, mengalahkan simulasi pasangan Prabowo Subianto - Puan Maharani (19,4 persen) dan Anies Baswedan - Agus Harimurti Yudhoyono (11,2 persen).

Menurut Wawan, hasil survei Poltracking Indonesia itu tidak beda jauh dengan yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei lainnya, seperti yang telah diumumkan oleh SMRC dan Indikator Politik.

"Hasil survei yang menempatkan Erick Thohir di rangking teratas, khususnya sebagai Cawapres 2024 yang diunggulkan masyarakat, sungguh mengejutkan karena beliau bukan berasal dari etnis Jawa, apalagi Jatim," ujarnya.  
 
Wawan menilai unggulnya Menteri Erick Thohir di sejumlah hasil survei tak lepas dari upaya gerilya beliau untuk masuk ke Jatim melalui aktivitasnya di Banser, hingga akhirnya menjadi Ketua Hari Ulang Tahun Nahdlatul Ulama (NU) ke- 100.

"Beliau yang kerap bertemu dengan kiai karismatik di Jatim dilihat sebagai suatu yang positif bagi sebagian besar masyarakat Jatim. Tipe masyarakat NU sangat cair dan tidak fanatik kepada salah satu sosok," ujarnya, menjelaskan. 

Dengan tipe warga NU tersebut, lanjut Wawan, membuat sosok Erick Thohir dapat diterima oleh sebagai besar masyarakat Jatim yang mayoritas warga NU. 

"Merebut hati warga Jatim merupakan langkah strategis bagi Erick Thohir karena potensi pemilihnya cukup besar," ucap Wawan.

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022