Bank Indonesia (BI) di Kediri, Jawa Timur melakukan sosialisasi gerakan "Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah" dengan menggandeng insan media massa dan "influencer" atau para pegiat media sosial di wilayah Madiun dan sekitarnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri Moch. Choirur Rofiq mengatakan mata uang rupiah memiliki fungsi yang dalam dan tidak hanya sebagai alat pembayaran sah di Indonesia, tapi juga sebagai simbol kedaulatan dan alat pemersatu bangsa.

"Rupiah kita ada maknanya, bisa sebagai pemersatu bangsa dan alat transaksi sah di negara ini. Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi dan sosialisasi ke masyarakat agar lebih mencintai dan menghargai rupiah," ujar Moch. Choirur Rofiq dalam kegiatan "Semarak Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah" di Madiun, Kamis.

Ia menjelaskan cinta rupiah ditunjukkan dengan mengenali, merawat, dan menjaga rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah di wilayah NKRI. Dengan menjaga dan merawat rupiah, ciri keaslian rupiah menjadi mudah dikenali dan menghindari peredaran uang palsu dan tidak layak edar.

Kemudian, bangga rupiah ditunjukkan dengan menggunakan rupiah di setiap transaksi. Dengan menggunakan rupiah pada setiap transaksi, maka masyarakat sudah ikut membantu menjaga kestabilan nilai tukar rupiah dan membangun kepercayaan dunia pada rupiah.

Paham rupiah ditunjukkan dengan memahami fungsi rupiah sebagai nilai tukar dan cara mengelolanya. Misalnya dengan bertransaksi dan berbelanja dengan bijak, berhemat, dan berinvestasi.

Lebih lanjut, dalam kehidupan sehari-hari, sederhananya cinta rupiah dapat dilakukan dengan 5 cara, yaitu jangan dilipat, jangan diremas, jangan dicoret, jangan dibasahi, dan jangan "disteples".

"Karena pada uang rupiah terdapat gambar pahlawan, pemandangan, dan kebudayaan Indonesia yang harus dikenang jasanya, dihormati, dan dikenalkan bahwa Indonesia sangat indah dan kaya budaya," katanya.

Dibutuhkan waktu lama hingga anggaran yang besar untuk mencetak uang. Dengan Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah maka negara dapat menghemat dan anggaran cetak uang dapat dialihkan ke keperluan lain.

Rofiq menambahkan menjadi tugas BI untuk menjaga sirkulasi dan kestabilan rupiah dengan menjaga laju inflasi. Pihaknya bersyukur karena inflasi Indonesia selama pandemi COVID-19 tergolong stabil. Hal itu ditunjukkan dengan pemulihan ekonomi di Indonesia yang cukup baik dibandingkan negara lain selama pandemi.

"Saat ini ekonomi di Indonesia lagi bagus-bagusnya. Selama pandemi, UMKM terbukti menjadi ketahanan ekonomi sehingga perlu kita dukung. BI Kediri berencana menggelar acara pada akhir pekan nanti di Madiun sebagai wujud dukungan terhadap UMKM," jelas Rofiq.

Dalam kesempatan itu, pihaknya bersama tim BI Kediri mengajak warga wilayah eks-Keresidenan Madiun melalui insan media massa dan para pegiat media sosial untuk lebih mencintai dan bangga terhadap rupiah.

Acara sosialisasi berlangsung seru dan hangat. Selain pemaparan materi juga terdapat sesi permainan yang diperagakan para influencer tentang ajakan Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah.
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022