Peternak kambing di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menyebut pasar ternak saat ini lesu menjelang Hari Raya Idul Adha 2022 karena imbas wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang kasusnya semakin tinggi.

"Ini agak sepi. Harga masih tetap, tidak turun tapi pasar sepi," kata Agus, peternak kambing asal Desa Sumberejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Selasa.

Ia mengatakan, saat ini tidak berani untuk ambil ternak karena kasus penyakit mulut dan kuku. Ia pun lebih banyak mengandalkan ternak miliknya sendiri jika menjual dan memastikan semuanya dalam kondisi sehat.

"Ini lebih banyak ternak sendiri, tidak berani ambil dari daerah lain. Di lokasi kandang pun kami steril termasuk ternak dan kendaraan pengangkut," ujarnya.

Agus mengakui adanya wabah PMK berimbas pada penjualan karena menjelang Hari Raya Idul Adha biasanya ternak yang dijualnya sudah banyak yang laku. Sebelumnya saat mendekati hari raya kurban, sekitar 200 ekor kambing miliknya bisa terjual habis, namun saat ini setengahnya juga belum ada.

Selain kambing, permintaan ternak sapi untuk Hari Raya Idul Adha juga masih sepi. Padahal, secara harga masih relatif terjangkau. Untuk sapi, harganya dipatok sekitar Rp20 juta per ekor sedangkan kambing paling murah Rp2.500.000 per ekor.

Ia bahkan memberikan jaminan pada calon pembeli untuk memastikan kesehatan ternaknya. Dari pembeli, rata-rata masih titip di lokasi. Jika nantinya ternak menjadi gemuk, harga yang dipatok juga akan tetap, namun jika sakit akan dicarikan ternak yang sehat.

Ia berharap seluruh ternak miliknya dalam kondisi sehat dan wabah ini bisa segera hilang. Dengan itu, keresahan pemilik ternak bisa terobati.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kediri, drh. Tutik Purwaningsih mengatakan populasi ternak di Kabupaten Kediri sebenarnya melimpah. Untuk sapi potong hingga 234 ribu ekor, kambing kurang lebih 147 ribu ekor.

Untuk ternak sapi yang siap potong ada 9 ribu ekor sedangkan kambing yang siap potong ada sekitar 20 ribu hingga 25 ribu ekor.

"Sebenarnya stok luar biasa. Teman-teman peternak ini sudah siap. Sebelumnya pandemi dan saat ini seharusnya sudah waktunya panen," kata dia.

Hingga kini, di Kabupaten Kediri temuan PMK hingga 6 Juni 2022 sudah hampir 1.000 ekor yang terdiri dari sapi perah, potong hingga kambing. Terdapat empat ekor yang sudah mati dan 19 ekor lainnya berhasil sembuh.

Pemerintah Kabupaten Kediri juga telah mengeluarkan regulasi pemilik ternak harus mengantongi surat keterangan kesehatan hewan kurban (SKKH) pada ternak yang akan dijual menjelang Hari Raya Idul Adha 2022, menyusul kasus penyakit mulut dan kuku yang bertambah.

"Ini berat menurut kami memikirkan peternak, SOP yang peternak juga harus bisa bergerak. Kami harus membuat regulasi agar teman-teman peternak yang sudah menyiapkan untuk Idul Kurban bisa tersalurkan," kata dia.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022