Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mencatat ada dua ekor ternak sapi milik warga yang dinyatakan positif terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK) kini kondisinya membaik setelah diobati dan kandang disemprot disinfektan.

Pelaksana Tugas Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Situbondo, Holil mengatakan dua ekor sapi yang positif PMK tersebut, adalah milik warga Desa Peleyan (Kecamatan Panarukan) dan Desa Gunung Putri (Kecamatan Suboh).

"Saat ini, kondisi kedua ekor sapi tersebut berangsur membaik setelah dilakukan pengobatan dan penyemprotan kandang oleh petugas kami. Alhamdulillah kondisinya terus membaik," ujar Holil di Situbondo, Selasa.

Ia mengemukakan, sebenarnya ada sekitar 10 ekor sapi yang tersebar di beberapa desa yang diduga terinfeksi penyakit mulut dan kuku. Tapi, hanya tiga ekor sapi yang diambil sampel untuk dilakukan tes laboratorium di Balai Besar Veteriner.

Dan hasil tes laboratorium yang diterima, lanjut dia, dari tiga sampel itu, dua di antaranya dinyatakan positif terinfeksi penyakit mulut dan kuku.

Kata Holil, ditemukannya dua ekor ternak sapi milik warga yang positif PMK berawal informasi beberapa ekor sapi milik peternak yang sakit dengan gejala mirip PMK.

"Kami menerjunkan 80 petugas tenaga kesehatan hewan untuk melakukan penelusuran dan mengambil tiga sampel dari sapi yang sakit tersebut. Karena tidak mungkin kami mengambil semua sampel hewan ternak yang suspek. Untuk yang suspek langsung diisolasi, semprot kandang hingga saat ini kondisinya membaik," paparnya.

Holil menambahkan, sebagai upaya pencegahan petugas gabungan mulai melakukan pengecekan dengan memeriksa hewan ternak yang akan masuk di perbatasan Situbondo, maupun di Pelabuhan Jangkar dan Pelabuhan Kalbut. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022