Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito menyatakan sosok dr. Achmad Yurianto yang meninggal dunia pada Sabtu (21/5) di Kota Malang dikenal sebagai tokoh yang tenang dalam penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia.

Wiku Adisasmito usai pemakaman Achmad Yurianto di Kota Batu, Jawa Timur, Minggu, mengatakan bahwa almarhum merupakan sosok pribadi yang sabar dan penuh ketenangan dalam menangani kondisi awal pandemi COIVD-19 di Indonesia.

"Beliau adalah tokoh yang luar biasa, tenang, penuh kesabaran pada saat menangani seluruh kondisi awal pandemi dan meletakkan dasar (penanganan COVID-19) sehingga saat ini terkendali," katanya.

Wiku menjelaskan dalam menghadapi berbagai informasi terkait pandemi penyakit akibat penyebaran virus corona di Indonesia pada tahap awal, diperlukan pribadi yang penuh ketenangan seperti Achmad Yurianto agar penanganan pandemi bisa berjalan dengan baik.

Ia menambahkan almarhum selama lebih dari 140 hari secara terus menerus menyampaikan berbagai informasi dan berita kepada masyarakat tentang bahaya yang dihadapi, termasuk menenangkan warga dalam menghadapi penyebaran COVID-19.

"Beliau orangnya tenang sekali dan luar biasa. Memerlukan ketenangan dalam menghadapi bencana non-alam seperti ini, yang melanda seluruh dunia dan beliau mampu menanganinya dengan baik," ujarnya.

Achmad Yurianto merupakan kakak kelas Wiku pada saat menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Kota Malang. Keduanya memiliki hubungan yang sangat dekat layaknya keluarga.

Sejak pertama kali pandemi COVID-19 melanda Indonesia, ia bersama almarhum selalu berinteraksi untuk mempersiapkan seluruh data yang akan disampaikan dalam konferensi pers harian.

Ia mengatakan bahwa berpulangnya Achmad Yurianto merupakan sebuah kehilangan yang cukup besar, mengingat peranan ayah dari dua orang anak tersebut dalam menangani pandemi COVID-19.

"Lebih dari 140 hari, secara terus menerus menyampaikan berita kepada masyarakat Indonesia tentang bahaya yang dihadapi dan upaya untuk menenangkan. Sehingga, akhirnya setelah dua tahun lebih, kondisinya terkendali," katanya.

Achmad Yurianto wafat pada Sabtu (21/5) sekitar pukul 18.58 WIB setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Kota Malang selama tiga hari. Sebelumnya, almarhum dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta akibat kanker usus.

Almarhum Achmad Yurianto meninggalkan satu orang istri dan dua orang anak. Ia dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dadaprejo, Kota Batu, Jawa Timur pada Minggu.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022