Destinasi wisata sejarah Museum Tsunami Aceh dikunjungi ribuan wisatawan dari berbagai daerah yang  memanfaatkan libur panjang Lebaran atau  Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah . 

Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra ZA, Sabtu, mengatakan Museum Tsunami Aceh mulai dibuka pada H+1 Lebaran  atau Rabu (4/5) lalu. Antusiasme wisatawan sangat tinggi untuk mengunjungi destinasi wisata edukasi kebencanaan itu.

Museum Tsunami mulai dibuka hari Rabu, antusiame masyarakat sangat tinggi, terbukti jumlah kunjungan hari itu hampir mencapai 3.000 orang, kata Syahputra di Banda Aceh.

Kemudian, lanjut dia, pengunjung juga terus meningkat pada Kamis yang mencapai 4.000 orang. Hingga saat ini, destinasi wisata sejarah ini terus dipadati pengunjung dalam momen libur Lebaran.

Secara keseluruhan sejak dibuka hingga hari ini mencapai 10.000 orang yang berkunjung ke Museum Tsunami Aceh ini, katanya.

Ia menilai, animo masyarakat untuk beriwsata tinggi karena dalam dua tahun terakhir tempat wisata tutup akibat pandemi COVID-19. Museum Tsunami Aceh sudah menjadi ikon wajib dikunjungi wisatawan jika berada di Aceh.  Para pengunjung umumnya dari luar daerah. Paling banyak dari Sumatera Utara, serta beberapa daerah lain.

Ini pertama kali saya ke Museum Tsunami dan pertama kali saya ke Aceh. Saya ke Museum Tsunami ini untuk memberikan edukasi kepada anak-anak, belajar tentang kebencanaan, kata Jimmy, warga Brastasi, Sumatera Utara

Pengunjung lain, Syarifah warga Kota Sabang mengatakan dirinya sudah lima kali mengunjungi destinasi wisata sejarah itu. Ia mengaku tidak pernah bosan ke Museum Tsunami karena bisa menjadi tempat renungan dan edukasi tentang kebencanaan.

Ini yang kelima saya pergi ke sini. Bagi saya Museum Tsunami ini tempat mengenang, dan juga tempat belajar tentang mitigasi bencana, kata Syarifah.

Seperti diketahui, Museum Tsunami Aceh diresmikan pada 2008 silam. Museum ini menyimpan cerita-cerita tentang tragedi tsunami yang memporak-porandakan Aceh pada 2004 silam. Hingga saat ini, museum ini menjadi destinasi wisata favorit. (*)

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022