Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, melakukan pengawasan daging sapi dan daging ayam menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada beberapa pasar dan pengawasan di rumah pemotongan hewan.

"Kegiatan ini mengantisipasi peredaran daging campuran dan daging gelonggong," ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi M. Khoiri di Banyuwangi, Rabu.

Ia mengemukakan sidak dilakukan pada seluruh pasar daging dan pasar tradisional, salah satunya di Pasar Blambangan, yang dikenal menjadi salah satu sentra penjualan daging sapi dan daging ayam.

Kata Khoiri, inspeksi mendadak di pasar tradisional yang dilakukan oleh tim dinas terkait sejauh ini belum didapati daging sapi tak laik konsumsi.

"Alhamdulillah hasilnya tidak ditemukan daging sapi maupun daging ayam yang mencurigakan. Insya-Allah seluruhnya dipastikan laik konsumsi," ujarnya.

Menurut Khoiri, mendekati hari raya biasanya pasokan daging sapi dan daging ayam di Banyuwangi meningkat tajam, seiring kebutuhan konsumsi masyarakat juga meningkat. Bahkan, lanjut dia, permintaan daging sapi tembus hingga 41 ton per hari.

Dari jumlah ini, pasokan daging sapi yang tersedia mencapai 42 ton. Para pedagang sengaja mendatangkan sapi dari Pulau Bali, untuk memenuhi stok daging di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.

"Jadi, pasokan daging masih aman. Bahkan pemotong hewan mendatangkan ternak dari Bali, hampir 60 persen," katanya.

Dalam sidak itu juga diketahui adanya kenaikan harga daging sapi di pasaran. Harga daging sapi rata-rata tembus Rp130.000 hingga Rp140.000 per kilogram. Dalam kondisi normal, harganya sekitar Rp110.000 per kilogram.

"Ya naiknya harga ini karena permintaan pasar yang tinggi. Rutin jelang Lebaran," tuturnya.

Sementara sidak yang juga menyasar pedagang daging ayam, bertujuan mengantisipasi penggunaan bahan kimia dalam daging ayam.

"Tapi, hasilnya juga aman. Daging ayam potong yang dijual kondosi segar semua, dan harganya Rp35.000 per kilogram," kata Khoiri.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022