Car Free Day (CFD) atau hari tanpa kendaraan yang digelar saat ngabuburit atau menjelang buka puasa di Jalan Tunjungan dan Jalan Darmo Kota Surabaya pada Minggu (10/4) menyediakan produk UMKM hingga vaksinasi COVID-19.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro di Surabaya, Sabtu, mengatakan, pada prinsipnya CFD ini bertujuan untuk mengurangi emisi gas di Kota Surabaya, namun ada arahan dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan melalui CFD itu.
"Sehingga nantinya akan ada UMKM Surabaya yang berjualan di pinggir jalan," katanya.
Menurut dia, DLH berkolaborasi dengan Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan (DKUKMP) Surabaya untuk menyiapkan stan untuk para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), sehingga UMKM ini nanti bisa berjualan di sejumlah kawasan CFD.
Khusus CFD di Jalan Raya Darmo, kata dia, UMKM ini akan disediakan stan di dekat Kantor Wonokoyo, Jalan Taman Bungkul, Jalan Comal, dan Jalan Bintoro sisi timur. Kemudian di Jalan Tunjungan, stan UMKM akan disediakan di sisi sirip Jalan Tanjung Anom dan Jalan Genteng Besar.
Oleh karena itu, Hebi mempersilahkan warga untuk datang dan "ngabuburit" di CFD ini. Namun, ia meminta protokol kesehatan harus tetap dijaga bersama. Bahkan, nanti pemkot juga akan menyiapkan aplikasi PeduliLindungi di masing-masing pintu masuk.
"Di lokasi CFD nanti akan ada vaksinasi dari Dinkes Surabaya. Bahkan, nanti teman-teman dari kecamatan dan kelurahan akan menggelar vaksin hunter untuk mencari orang-orang yang belum melakukan vaksin," ujarnya.
Demi mensukseskan acara CFD ini, lanjut dia, Pemkot Surabaya berkolaborasi dengan Satlantas Polrestabes Surabaya, Koramil Wonokromo, Koramil Tegalsari, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegalsari.
Selain itu, kata dia, pemkot juga akan mengerahkan Satpol PP Surabaya, BPBD Surabaya, Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya serta DLH Surabaya untuk membantu pengamanan dan pengawasan protokol kesehatan.
"Jadi, teman-teman ini nanti yang akan mengawasi sekaligus mengingatkan apabila ada pengunjung yang melanggar prokes," ujar dia.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berharap CFD ini bisa menjadi ajang pemulihan ekonomi, khususnya, untuk kalangan UMKM di Kota Surabaya.
"Ini demi membangkitkan UMKM. Pengunjung bisa masuk tapi tetap prokes, pakai masker dan tetap jaga jarak. Ini Bulan Suci Ramadhan, siapapun yang berjualan, Insya Allah pasti habis dan berkah. UMKM bisa berjualan dan pendapatan mulai meningkat, sehingga perputaran ekonomi di Surabaya juga berputar," kata dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro di Surabaya, Sabtu, mengatakan, pada prinsipnya CFD ini bertujuan untuk mengurangi emisi gas di Kota Surabaya, namun ada arahan dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan melalui CFD itu.
"Sehingga nantinya akan ada UMKM Surabaya yang berjualan di pinggir jalan," katanya.
Menurut dia, DLH berkolaborasi dengan Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan (DKUKMP) Surabaya untuk menyiapkan stan untuk para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), sehingga UMKM ini nanti bisa berjualan di sejumlah kawasan CFD.
Khusus CFD di Jalan Raya Darmo, kata dia, UMKM ini akan disediakan stan di dekat Kantor Wonokoyo, Jalan Taman Bungkul, Jalan Comal, dan Jalan Bintoro sisi timur. Kemudian di Jalan Tunjungan, stan UMKM akan disediakan di sisi sirip Jalan Tanjung Anom dan Jalan Genteng Besar.
Oleh karena itu, Hebi mempersilahkan warga untuk datang dan "ngabuburit" di CFD ini. Namun, ia meminta protokol kesehatan harus tetap dijaga bersama. Bahkan, nanti pemkot juga akan menyiapkan aplikasi PeduliLindungi di masing-masing pintu masuk.
"Di lokasi CFD nanti akan ada vaksinasi dari Dinkes Surabaya. Bahkan, nanti teman-teman dari kecamatan dan kelurahan akan menggelar vaksin hunter untuk mencari orang-orang yang belum melakukan vaksin," ujarnya.
Demi mensukseskan acara CFD ini, lanjut dia, Pemkot Surabaya berkolaborasi dengan Satlantas Polrestabes Surabaya, Koramil Wonokromo, Koramil Tegalsari, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegalsari.
Selain itu, kata dia, pemkot juga akan mengerahkan Satpol PP Surabaya, BPBD Surabaya, Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya serta DLH Surabaya untuk membantu pengamanan dan pengawasan protokol kesehatan.
"Jadi, teman-teman ini nanti yang akan mengawasi sekaligus mengingatkan apabila ada pengunjung yang melanggar prokes," ujar dia.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berharap CFD ini bisa menjadi ajang pemulihan ekonomi, khususnya, untuk kalangan UMKM di Kota Surabaya.
"Ini demi membangkitkan UMKM. Pengunjung bisa masuk tapi tetap prokes, pakai masker dan tetap jaga jarak. Ini Bulan Suci Ramadhan, siapapun yang berjualan, Insya Allah pasti habis dan berkah. UMKM bisa berjualan dan pendapatan mulai meningkat, sehingga perputaran ekonomi di Surabaya juga berputar," kata dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022