Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menyebut penyelesaian masalah banjir maupun genangan akibat hujan deras di Kota Pahlawan, Jawa Timur, tidak bisa secara parsial, melainkan harus menyeluruh dan sistemik.

"Kami meminta agar camat beserta jajarannya mendata warga yang terkena dampak banjir di Medokan Semampir untuk diberikan intervensi berupa bantuan makanan," kata Wakil Wali Kota (Wawali) Armuji saat mengunjungi perkampungan yang masih tergenang air hujan dan luapan Sungai Kali Londho di Medokan Semampir, Surabaya, Jumat.

Seperti diketahui hujan deras selama kurang lebih satu jam di Kota Surabaya pada Kamis (10/3) malam mengakibatkan sejumlah wilayah terendam banjir, seperti halnya di kawasan Surabaya Selatan meliputi Jalan Margorejo, Jalan Kendangsari dan Jalan Siwalan Kerto.

Selain itu, genangan air merendam jalan protokol seperti Jalan Ahmad Yani, Jalan Jemursari, Jalan Wonokromo, Jalan Gunungsari, Jalan Kenjeran, Jalan Gubernur Suryo, Jalan Prof Mustopo, Jalan Dharmawangsa, Jalan Pasarkembang sampai Jalan Demak banjir.

Bahkan di berbagai perkampungan juga ikut banjir ketika saluran pembuangan air tak kuat lagi menampung. Pada Jumat pagi ini, wilayah Medokan Semampir, Kecamatan Sukolilo samping Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih juga masih tergenang luapan Sungai Kali Londho.

"Kebetulan wilayah di sini terkena luapan Sungai Kali Londho yang intensitasnya meningkat akibat kiriman air dan hujan deras. Sementara ini baru dipasang tanggul dari sak. Selanjutnya jangka panjang akan dinormalisasi," ujarnya.

Menurut dia, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Surabaya telah menyiapkan 61 rumah pompa di seluruh wilayah Surabaya. Sedikitnya ada 150 pompa sudah disiapkan di sejumlah titik rawan banjir.

"Di wilayah Medokan Semampir ini ada sekitar 54 rumah yang terdampak banjir sesuai daftar yang diserahkan Bu Lia selaku ketua RT. Segera kami ambil langkah," katanya. (*)


 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022