Polda Jawa Timur sedang menyelidiki keterlibatan anggota polisi dalam ritual berujung maut yang dilakukan Padepokan Tunggal Jati Nusantara di Pantai Payangan, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko membenarkan bahwa satu korban berinisial FB (28) merupakan polisi. FB bertugas di Polres Bondowoso. 

"Benar, anggota dari Polres Bondowoso," ujarnya melalui keterangan, Selasa. 

Terkait penyelidikan, polisi mulai memeriksa sejumlah saksi termasuk pimpinan padepokan Tunggal Jati Nusantara. Namun, pemeriksaan terkendala karena pimpinan padepokan masih dalam perawatan di salah satu rumah sakit di Jember. 

"Pimpinannya sekarang masih di rumah sakit, jadi belum bisa dimintai keterangan," kata Gatot. 

Diketahui, rombongan Padepokan Tunggal Jati Nusantara yang dipimpin orang bernama Hasan, berangkat dari Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, menuju Pantai Payangan, Sabtu (12/2/2022) malam. Rombongan saat itu menggunakan mini bus bernopol DK 7526 VF. 

Sekitar pukul 23.00 WIB, rombongan ini tiba di Pantai Payangan. Pukul 00.00 WIB, rombongan melakukan ritual di tepi Pantai Payangan. Sebelumnya, mereka sudah diingatkan oleh Pengelola Bukit Seroja, untuk tidak ke laut karena ombak besar. 

Namun rombongan itu tidak mengindahkan larangan dan tetap ke tepi pantai untuk melaksanakan ritual. Setengah jam kemudian, 23 orang terseret arus air laut pantai Payangan yang datang secara tiba-tiba. Pukul 01.00 WIB, personel Polsek Ambulu, Babinsa Sumberejo, perangkat desa, dan tim SAR mengevakuasi korban yang selamat ke Puskesmas Ambulu. 

Total 12 korban yang terseret ombak selamat. Sementara 11 korban dalam tragedi ini meninggal dunia. Para korban meninggal berusia mulai dari 13 - 40 tahun. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022