Dua orang siswa SD di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, terkonfirmasi positif COVID-19 yang diduga terpapar dari orang tuanya yang lebih dulu sakit usai melakukan perjalanan luar kota.
"Kami sudah melakukan penelusuran ke sekolah tapi tidak satu pun yang tertular. Semua negatif," tutur Kabid Penanggulangan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Didik Eka di Tulungagung, Kamis.
Dua siswa yang dinyatakan positif COVID-19 itu berasal dari sekolah berbeda. Seorang di salah satu sekolah dasar di wilayah Kecamatan Ngantru, satu lagi di Kecamatan Ngunut.
Temuan kasus berawal dari adanya siswa yang mengeluhkan sakit flu disertai demam. Setelah dilakukan tes usap antigen yang dilanjutkan PCR, kedua siswa di sekolah berbeda ini dinyatakan positif COVID-19.
Sejak itulah dilakukan penelusuran menyeluruh ke sekolah masing-masing, namun baik guru maupun peserta didik semuanya negatif alias tidak ada satupun tertular.
"Tidak terjadinya klaster ini merupakan bukti keberhasilan vaksinasi," katanya.
Hasil positif justru didapat saat petugas melakukan penelusuran pada wali murid dan ditemukan ada beberapa yang positif COVID-19.
Menurut Didik, hasil itu menunjukkan capaian vaksinasi sebesar 80 persen lebih dari 89.276 anak anak usia 6 hingga 11 tahun cukup efektif menekan penularan COVID-19.
"Wali murid jangan khawatir jika dilakukan pembelajaran tatap muka," kata Didik.
Ia menambahkan pembelajaran tatap muka aman dilakukan asalkan dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan.
Selain siswa, wali murid tetap menjaga diri agar tidak menularkan pada anaknya.
"Keluarga harus mencari nafkah, namun harus tetap menjaga diri agar tidak tertular," katanya.
Terakhir dirinya berharap agar masyarakat segera mengakses vaksinasi COVID-19, baik dosis 1, dosis 2 dan dosis 3. Hal itu dilakukan untuk menekan penularan COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Kami sudah melakukan penelusuran ke sekolah tapi tidak satu pun yang tertular. Semua negatif," tutur Kabid Penanggulangan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Didik Eka di Tulungagung, Kamis.
Dua siswa yang dinyatakan positif COVID-19 itu berasal dari sekolah berbeda. Seorang di salah satu sekolah dasar di wilayah Kecamatan Ngantru, satu lagi di Kecamatan Ngunut.
Temuan kasus berawal dari adanya siswa yang mengeluhkan sakit flu disertai demam. Setelah dilakukan tes usap antigen yang dilanjutkan PCR, kedua siswa di sekolah berbeda ini dinyatakan positif COVID-19.
Sejak itulah dilakukan penelusuran menyeluruh ke sekolah masing-masing, namun baik guru maupun peserta didik semuanya negatif alias tidak ada satupun tertular.
"Tidak terjadinya klaster ini merupakan bukti keberhasilan vaksinasi," katanya.
Hasil positif justru didapat saat petugas melakukan penelusuran pada wali murid dan ditemukan ada beberapa yang positif COVID-19.
Menurut Didik, hasil itu menunjukkan capaian vaksinasi sebesar 80 persen lebih dari 89.276 anak anak usia 6 hingga 11 tahun cukup efektif menekan penularan COVID-19.
"Wali murid jangan khawatir jika dilakukan pembelajaran tatap muka," kata Didik.
Ia menambahkan pembelajaran tatap muka aman dilakukan asalkan dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan.
Selain siswa, wali murid tetap menjaga diri agar tidak menularkan pada anaknya.
"Keluarga harus mencari nafkah, namun harus tetap menjaga diri agar tidak tertular," katanya.
Terakhir dirinya berharap agar masyarakat segera mengakses vaksinasi COVID-19, baik dosis 1, dosis 2 dan dosis 3. Hal itu dilakukan untuk menekan penularan COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022