Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya menjalin kerja sama dengan Koba Mirai Jepang melalui penandatanganan nota kesepahaman di kampus setempat, pada Senin (17/1).

"Kerja sama ini meliputi penyaluran alumni, khususnya lulusan perawat dan bidan untuk bekerja di Jepang," kata Rektor Unusa Prof. Achmad Jazidie melalui keterangannya, Selasa.

Dikatakannya, Unusa memang telah mempersiapkan para lulusannya untuk bisa mengisi lapangan pekerjaan di luar negeri, tidak hanya ke Jepang. Karena itu beberapa kemampuan berbahasa yang sering menjadi kendala mulai ditawarkan kepada para mahasiswa.

"Untuk peluang bekerja di Jepang, Unusa juga telah menjalin keja sama dengan Jepang Foundation dalam hal menambah dan mengasah kemampuan Bahasa Jepang," katanya.

CEO Koba Group, Tomonori Kobayashi menjelaskan tentang kebutuhan Jepang terkait dengan tenaga kerja pada bidang spesified skill worker (SSW).

Dalam lima tahun ke depan ada sekitar 345 ribu lebih tenaga kerja dibutuhkan oleh Jepang untuk 14 bidang industri.

"Dari jumlah tersebut sebanyak 60 ribu adalah tenaga kerja di bidang perawat. Koba Group sebagai salah satu Lembaga penyalur tenaga kerja berharap banyak pada Unusa yang memiliki program studi keperawatan dan kebidanan," katanya.

Kobayashi mengungkapkan, jika pekerja migran dari Indonesia lebih disukai orang Jepang di banding tenaga kerja dari Vietnam dan Filipina. Alasanya karena tenaga kerja dari Indonesia mempunyai sikap yang santun dan memiliki cara berpikir yang kritis.

"Kendala utama dari pekerja migran Indonesia adalah soal kemampuan berbahasa Jepang. Karena itu, Koba Group melalui kerja sama yang ditandatangani mencoba untuk bersama-sama LPKS Unusa, menyiapkan calon pekerja migran dalam hal penguasaan bahasa dan pengenalan budaya Jepang," ujarnya.

Koba Group secara spesifik akan menyiapkan kursus Bahasa Jepang sesuai dengan kebutuhan Industri Jepang. Selain dapat menempatkan alumni Unusa di Jepang, Koba juga menawarkan program magang bagi mahasiswa selama 3-6 bulan hingga satu tahun.

Sementara Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Provinsi Jatim, Budiraharjo, mengatakan MoU antara Unusa dengan Koba Mirai Jepang, tidaklah salah.

Karena memang selama ini, Koba Group adalah salah satu penyalur tenaga kerja ke negeri Sakura yang sudah berpengalaman dan dipercaya.

"Jadi kami mewakili pemerintah Jatim dalam hal ini Disnakertrans ikut mendampingi penandatanganan MoU ini sebagai bagian dari dukungan nyata dan menjadi saksi jika Koba Mirai adalah salah satu penyalur tenaga kerja ke Jepang yang dipercaya. Jaminan ini perlu agar pekerja migran kita di sana mendapatkan perlindungan," katanya. (*) 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022