Sekolah Menengah Pertama 17 Agustus 1945 (SMPTAG) Surabaya menggelar Retreat Natal bertajuk "Jangan Takut" dengan protokol kesehatan ketat di Surabaya, Jumat (14/1) untuk memperingati kelahiran Sang Juru Selamat.
"Bukan menjadi masalah jika Natal yang jatuh pada 25 Desember, namun peringatannya di dilakukan di bulan Januari. Yang terpenting tidak sampai kehilangan momen serta dalam acara tersebut sebagai umat dapat mengenang kembali kasih Kristus," kata guru Agama Kristen SMPTAG Surabaya, Agus melalui keterangannya, Senin.
Agus menjelaskan, Retreat Natal semacam ini diperingati setiap tahunnya dalam momen peringatan kelahiran Yesus Kristus yang memberi pencerahan kepada manusia dalam keterpurukan.
"Retreat Natal ini kami adakan setiap tahun tentunya dalam tahap perayaan Natal baik itu umat Kristen Katolik atau Kristen Protestan," ujarnya.
"Artinya merayakan Sang Juru Selamat lahir ke dunia, supaya umat manusia yang ada di bumi saat itu tidak berada pada posisi ketakutan, namun pada posisi terang," kata Agus, menambahkan.
Lebih lanjut Agus menambahkan terkait rangkaian kegiatan yang akan dilakukan dalam Retreat Natal yang mana tujuan tersebut untuk meningkatkan keimanan siswa dan siswi yang sedang terlibat dalam perayaan.
"Anak anak kami ajak menyanyi, menceritakan kesan-kesan tentang Natal, dan tentunya ada juga firman atau khutbah dari kakak pembina untuk meningkatkan iman anak-anak di sini. Sehingga mereka tidak melakukan hal hal yang dilarang oleh agama," ujar Agus.
Di sisi lain, Wahyu Adi Gunawan siswa kelas 9A SMPTAG Surabaya berharap kegiatan yang berkaitan dengan keagamaan untuk ke depannya bisa lebih ditingkatkan, hal ini supaya siswa terbiasa dalam acara semacam ini.
"Harapan saya untuk kegiatan terkait kerohanian seperti ini kalau menurut saya semoga bisa ditingkatkan lagi. namun karena saat ini sedang pandemi Covid-19 dengan keterbatasan tempat, jadi bisu tidak bisa memang harus menyesuaikan," ujar Wahyu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Bukan menjadi masalah jika Natal yang jatuh pada 25 Desember, namun peringatannya di dilakukan di bulan Januari. Yang terpenting tidak sampai kehilangan momen serta dalam acara tersebut sebagai umat dapat mengenang kembali kasih Kristus," kata guru Agama Kristen SMPTAG Surabaya, Agus melalui keterangannya, Senin.
Agus menjelaskan, Retreat Natal semacam ini diperingati setiap tahunnya dalam momen peringatan kelahiran Yesus Kristus yang memberi pencerahan kepada manusia dalam keterpurukan.
"Retreat Natal ini kami adakan setiap tahun tentunya dalam tahap perayaan Natal baik itu umat Kristen Katolik atau Kristen Protestan," ujarnya.
"Artinya merayakan Sang Juru Selamat lahir ke dunia, supaya umat manusia yang ada di bumi saat itu tidak berada pada posisi ketakutan, namun pada posisi terang," kata Agus, menambahkan.
Lebih lanjut Agus menambahkan terkait rangkaian kegiatan yang akan dilakukan dalam Retreat Natal yang mana tujuan tersebut untuk meningkatkan keimanan siswa dan siswi yang sedang terlibat dalam perayaan.
"Anak anak kami ajak menyanyi, menceritakan kesan-kesan tentang Natal, dan tentunya ada juga firman atau khutbah dari kakak pembina untuk meningkatkan iman anak-anak di sini. Sehingga mereka tidak melakukan hal hal yang dilarang oleh agama," ujar Agus.
Di sisi lain, Wahyu Adi Gunawan siswa kelas 9A SMPTAG Surabaya berharap kegiatan yang berkaitan dengan keagamaan untuk ke depannya bisa lebih ditingkatkan, hal ini supaya siswa terbiasa dalam acara semacam ini.
"Harapan saya untuk kegiatan terkait kerohanian seperti ini kalau menurut saya semoga bisa ditingkatkan lagi. namun karena saat ini sedang pandemi Covid-19 dengan keterbatasan tempat, jadi bisu tidak bisa memang harus menyesuaikan," ujar Wahyu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022