Seorang seniman kaligrafi di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur menciptakan kreasi kaligrafi berbahan kertas dan lem sehingga menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi serta berkualitas ekspor.

Ditemui di rumahnya di Desa Sumberejo Kulon, Kecamatan Ngunut, Tulungagung, Sabtu, seniman kaligrafi bernama Andik Priyo Budi Utomo (35) lengkap tampak sedang menempel benda ukir berbahan menyerupai logam kuningan ke atas media kain bludru hitam.

Tak jauh darinya, berdiri sebuah kaligrafi bertuliskan lafadz Allah yang sudah dibingkai kayu solid berukuran 1x1 meter.

"Saya sudah menggeluti kerajinan (kaligrafi) ini sejak 2019," kata Andik di sela aktivitasnya menyelesaikan kaligrafi pesanan warga Malaysia.

Andik tidak mengerjakan sendirian, tapi dibantu dua orang yang masih teman dan saudaranya.

Jumlah karya kaligrafi yang sudah diproduksi Andik ditaksir mencapai ribuan. Sebagai gambaran, dalam sehari Andik yang dibantu dua orang asisten rata-rata bisa menyelesaikan dua lembar produk kaligrafi ukuran 40x120 centimeter.
Andik saat membuat kaligrafi menggunakan kertas Prada (Destyan Sujarwoko)

Kaligrafi buatanya dihargai paling murah sebesar Rp40 ribu untuk ukuran 20 x 20 centimeter.

Kaligrafi ukuran ini bisanya berisi lafadz Allah dan Nabi Muhammad SAW.

Sedang yang paling mahal mencapai Rp15 juta yang berbentuk kiswah sepanjang 9 meter, yang dikerjakan selama hampir dua pekan.

Biasanya kaligrafi ini dijadikan pajangan rumah atau masjid.

Produk kaligrafi Andik dikenal unik lantaran terlihat seperti berbahan logam kuningan dan mirip lukisan tiga dimensi. Padahal sebenarnya hanya dengan menggunakan kertas dan lem.

Hasil karyanya sudah pernah diekspor ke Malaysia, Hongkong dan Taiwan. Sedangkan, untuk pasar dalam negeri biasanya dikirim ke Sumatera, Kalimantan, dan seluruh daerah di Pulau Jawa. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022