Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menggelar konsultasi publik review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) seiring pembangunan bandar udara di Kabupaten Kediri serta jalan tol.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Barenlitbang) Kota Kediri Chevi Ning Suyudi mengemukakan dengan dibangunnya Bandara Dhoho Kediri yang rencananya beroperasi pada 2023 dan jalan Tol Kediri - Tulungagung sebagai salah satu sarana pendukungnya, menunjukkan akan terjadinya tren peningkatan pembangunan permukiman baru di wilayah Kota Kediri.

"Dengan adanya dua elemen transportasi besar ini, mengakibatkan tren pertambahan kegiatan, termasuk pemukiman baru di wilayah Kota Kediri. Untuk itu, kami undang perwakilan masyarakat dan pemangku kepentingan sebagai bentuk perencanaan partisipatif di sektor penyediaan air minum," katanya di Kediri, Selasa.

Pihaknya menambahkan, dengan dilakukannya review RISPAM tersebut, untuk mengidentifikasi kebutuhan air minum di Kota Kediri dan mengetahui capaian target pelayanan sistem penyediaan air minum (SPAM) di Kota Kediri.

Selain itu, RISPAM juga sebagai arahan bagi Pemkot Kediri dalam mengembangkan sarana, prasarana air minum di Kota Kediri melalui program yang terpadu dan berkelanjutan.

Pihaknya juga menegaskan review penting dilakukan untuk memastikan sejauh mana proses penyediaan air bersih.

"Jadi kami akan menyampaikan sejauh mana proses penyediaan air bersih kita, lalu apa potensi dan keunggulan yang akan kita dorong nanti ke depan. Termasuk juga bagaimana antisipasi tantangan ke depan karena Kota Kediri akan dilewati Tol Kediri - Tulungagung dan akan berdiri Bandara Dhoho Kediri yang jaraknya kurang lebih 6 kilometer dari Kota Kediri," katanya.

Ia juga mengungkapkan tentang amanat dari Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2019 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, yang di dalamnya berisi bahwa setiap pembangunan perumahan harus menggunakan jaringan air dari perusahaan daerah air minum (PDAM). Perda tersebut menjadi pedoman sebagai perumusan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman ke depan.

Pihaknya berharap dengan kegiatan tersebut dapat menghasilkan dokumen RISPAM yang aplikatif dan dapat dijadikan pedoman penyelenggaraan SPAM di Kota Kediri hingga lima tahun ke depan.

"Kami sudah menyusun review RISPAM ini sejak 2021 dan hari ini kami lakukan konsultasi publik untuk menyerap semua aspirasi OPD di lingkungan Pemkot Kediri dan pihak terkait, agar kami mengetahui kekurangan dari dokumen yang kami susun ini sebagai acuan kerja kurang lebih untuk lima tahun ke depan dalam hal penyediaan air minum di Kota Kediri," ungkap Chevy.*

Dalam rapat tersebut Barenlitbang Kota Kediri menghadirkan tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang juga membantu menyusun RISPAM sebagai pemateri dalam acara konsultasi publik tersebut.

Selain itu, turut hadir beberapa OPD di lingkungan Pemkot Kediri, PDAM, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, asosiasi pengembang perumahan seperti REI, APERSI dan APERNAS serta LSM yang bergerak di bidang lingkungan hidup. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022