Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur memberikan penghargaan kepada enam organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup kerjanya sebagai pendamping desa wisata terbaik.
"Target kita 100 (desa wisata). Sekarang baru (terbentuk) 35 (desa wisata), dan yang terbaik baru enam (OPD). Masih banyak yang harus dioptimalkan lagi," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di Trenggalek, Jumat.
Program desa wisata sendiri telah cukup berkembang di Trenggalek. Banyak desa yang mencoba melakukan inovasi dengan membuat destinasi wisata lokal, dengan memanfaatkan tradisi lingkungan maupun sumber daya alam yang tersedia di desa, termasuk produk kuliner.
Dari sekian wisata rintisan berbasis desa itu, sebagian mulai mendapat pendampingan dan asistensi dari OPD-OPD yang ada di lingkup Setda Trenggalek.
Model pendampingan dengan pelibatan OPD ini sebenarnya dilakukan dengan cara sederhana, yakni dengan menjadikan desa wisata dampingan sebagai basis kegiatan mereka.
Langkah ini dinilai efektif guna mengenalkan pesona desa wisata kepada masyarakat luar daerah. Tugas pendampingan lain yang tak kalah penting adalah dengan memberikan asistensi hingga program permodalan dengan tujuan memanjakan wisatawan.
"Saya berharap nanti semua dinas bisa menggeser kegiatan-kegiatannya di desa-desa wisata ini,” kata Arifin.
Selain untuk mengenalkan kepada masyarakat secara luas, kegiatan-kegiatan kedinasan itu secara tidak langsung juga membantu perekonomian masyarakat disektor kepariwisataan.
Untuk diketahui, enam OPD yang mendapat penghargaan itu salah satunya adalah Sekretariat DPRD Trenggalek.
Peraih terbaik VI itu mendampingi Desa Wisata Pandean di Kecamatan Dongko. Di desa wisata itu terkenal dengan wahana "river tubing" yang memanfaatkan Kali Watu Kandang.
"Selain itu ada wisata petik buah-buahan, kesenian-kesenian hingga homestay dalam beberapa paket wisata," kata Sekretaris DPRD Trenggalek Muhtarom.
Ia menyebut kolaborasi apik bersama Pokdarwis Dewi Arum Lestari membuat Sekretariat DPRD meraih penghargaan sebagai salah satu OPD terbaik dalam hal pendampingan desa wisata di Desa Pandean, Kecamatan Dongko.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Target kita 100 (desa wisata). Sekarang baru (terbentuk) 35 (desa wisata), dan yang terbaik baru enam (OPD). Masih banyak yang harus dioptimalkan lagi," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di Trenggalek, Jumat.
Program desa wisata sendiri telah cukup berkembang di Trenggalek. Banyak desa yang mencoba melakukan inovasi dengan membuat destinasi wisata lokal, dengan memanfaatkan tradisi lingkungan maupun sumber daya alam yang tersedia di desa, termasuk produk kuliner.
Dari sekian wisata rintisan berbasis desa itu, sebagian mulai mendapat pendampingan dan asistensi dari OPD-OPD yang ada di lingkup Setda Trenggalek.
Model pendampingan dengan pelibatan OPD ini sebenarnya dilakukan dengan cara sederhana, yakni dengan menjadikan desa wisata dampingan sebagai basis kegiatan mereka.
Langkah ini dinilai efektif guna mengenalkan pesona desa wisata kepada masyarakat luar daerah. Tugas pendampingan lain yang tak kalah penting adalah dengan memberikan asistensi hingga program permodalan dengan tujuan memanjakan wisatawan.
"Saya berharap nanti semua dinas bisa menggeser kegiatan-kegiatannya di desa-desa wisata ini,” kata Arifin.
Selain untuk mengenalkan kepada masyarakat secara luas, kegiatan-kegiatan kedinasan itu secara tidak langsung juga membantu perekonomian masyarakat disektor kepariwisataan.
Untuk diketahui, enam OPD yang mendapat penghargaan itu salah satunya adalah Sekretariat DPRD Trenggalek.
Peraih terbaik VI itu mendampingi Desa Wisata Pandean di Kecamatan Dongko. Di desa wisata itu terkenal dengan wahana "river tubing" yang memanfaatkan Kali Watu Kandang.
"Selain itu ada wisata petik buah-buahan, kesenian-kesenian hingga homestay dalam beberapa paket wisata," kata Sekretaris DPRD Trenggalek Muhtarom.
Ia menyebut kolaborasi apik bersama Pokdarwis Dewi Arum Lestari membuat Sekretariat DPRD meraih penghargaan sebagai salah satu OPD terbaik dalam hal pendampingan desa wisata di Desa Pandean, Kecamatan Dongko.
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022