Komandan Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru yang juga Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Infanteri Irwan Subekti melaporkan total sudah 45 orang korban meninggal dunia yang ditemukan hingga pencarian hari ketujuh bencana gunung berapi tersebut.

"Sampai hari ketujuh, untuk total korban meninggal sampai sekarang ada 45 orang. Jadi hari ini ada tambahan dua orang korban lagi dari Desa Renteng," ujar Irwan dalam konferensi pers secara daring yang diikuti dari Jakarta, Jumat.

Irwan melaporkan warga hilang akibat bencana Gunung Semeru yang terlapor saat ini berjumlah sembilan orang, kemudian terdapat 19 orang luka berat dan 19 orang lagi luka ringan.

Penderita luka bakar saat ini dilaporkan memiliki penyakit pengikut lainnya.

Sementara dalam data Satuan Tugas Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru dilaporkan terdapat 6.573 pengungsi, dengan kerugian materil terdampak pada 2.970 unit rumah.

Sebanyak 33 unit fasilitas umum rusak, salah satu di antaranya yang paling terparah adalah putusnya Jembatan Gladak Perak yang menghubungkan sebagian wilayah Kabupaten Lumajang dengan Malang.

Sedangkan wilayah kecamatan paling terdampak ada dua, yakni Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, Lumajang.

"Titik pengungsian sebanyak 126 titik, dengan rincian 24 titik pengungsian terpusat dan 102 titik pengungsian yang menyebar atau mandiri," ujar Irwan.

Pada pengungsian terpusat, titik pengungsian di Kecamatan Pronojiwo dilaporkan ada 10 titik, Kecamatan Candipuro 10 titik, dan Kecamatab Pasirian empat titik. Pengungsian lain di 102 titik tersebar di seluruh Kabupaten Lumajang.

"Upaya pencarian dan evakuasi dengan mengerahkan tiga unit tim SAR (pencarian dan penyelamatan), yang masing-masing beranggotakan  antara 75 sampai 100 orang dengan lokasi pencarian di Curah Kobokan, kemudian Kampung Renteng," ujar Irwan.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021