Tim pencarian dan pertolongan (SAR) menyisir empat lokasi di hari kelima pencarian korban bencana awan panas guguran Gunung Semeru sejak awal kejadian Sabtu (4/12). 

Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Surabaya I Wayan Suyatna menjelaskan tim pencarian di empat lokasi tersebut terbagi dalam tiga unit. 

"Pembagian unit SAR dan lokasi pencarian sama seperti kemarin," katanya kepada wartawan di Lumajang, Jawa Timur, Rabu. 

Wayan menjelaskan unit SAR 1 melakukan pencarian di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. 

"Unit SAR 2 melakukan pencarian di daerah tambang pasir H Satuhan. Selain itu unit SAR 3 melakukan pencarian di Dusun Kebondeli dan Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang," ujarnya. 

Sementara hingga pukul 10.30 WIB pagi hari ini, jumlah korban bencana guguran awan panas Gunung Semeru sebanyak 138 orang korban, dengan rincian 82 orang mengalami luka ringan, 26 orang mengalami luka berat, 34 orang korban meninggal dunia dan 16 orang korban masih alam pencarian.

Menurut Wayan, kendala yang dihadapi saat proses pencarian dan evakuasi dari lokasi penemuan korban adalah kondisi timbunan material bekas lahar dingin atau abu vulkanik yang tinggi. 

"Semakin dalam digali, maka pasir terasa semakin panas," katanya. 

Wayan menandaskan, kendala lain yang dihadapi yaitu sempat terdengar suara dentuman dan peralatan seismograf di Pos Pantau Gunung Sawur bergerak. 

"Namun demikian, pencarian masih bisa dilakukan dengan pengawasan ketat dari petugas keselamatan," ujarnya. 

Pihak-pihak yang ikut terlibat dalam upaya pencarian korban di antaranya dari Kantor SAR Surabaya, Komando Distrik Militer (Kodim) 0821 Lumajang dan Kepolisian Resor (Polres) Lumajang. 

Selain itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten Lumajang, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan Lumajang, Potensi SAR Jember dan Lumajang, serta sejumlah organisasi potensi SAR lainnya. (*)
 

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021