Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun kembali Jembatan Gladak Perak penghubung Kabupaten Lumajang dengan Malang yang ambruk akibat awan panas guguran Gunung Semeru.
"Kami akan membangun kembali Jembatan Gladak Perak di titik yang sama, namun dengan struktur bangunan yang berbeda," kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian usai memantau bekas runtuhan Gladak Perak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa.
Menurutnya, kerusakan Gladak Perak salah satunya diduga karena pondasi yang menopang dari bawah sudah terkikis terjangan lahar dingin, ditambah dengan pengaruh awan panas guguran Gunung Semeru.
Untuk itu, pihaknya akan melakukan konstruksi ulang struktur bangunan jembatan Gladak Perak agar nantinya tidak bergantung pada pondasi bawah.
"Nanti akan kami ganti, konstruksinya akan dibalik. Ini runtuhnya kan bangunan bawah jadi kami nanti tidak akan gunakan pondasi di bawah, tapi sifatnya nanti melengkung ke atas," tuturnya.
Ia menjelaskan untuk lokasi, panjang dan lebar bangunan jembatan yang menghubungkan Kabupaten Lumajang-Malang itu akan sama seperti Gladak Perak yang sebelumnya.
"Untuk titiknya tatap, bentangannya relatif sama, kecuali ada kebutuhan yang lain nantinya," katanya.
Hedy mengatakan pembangunan jembatan Gladak Perak itu estimasi waktunya membutuhkan sekitar 1 tahun untuk proses pengerjaan dengan total anggaran sekitar Rp100 miliar.
"Saat ini kami telah melakukan perencanaan untuk membuat jembatan sementara agar semua proses penyaluran bantuan dan mobilitas warga bisa berjalan lancar," ujarnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Kami akan membangun kembali Jembatan Gladak Perak di titik yang sama, namun dengan struktur bangunan yang berbeda," kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian usai memantau bekas runtuhan Gladak Perak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa.
Menurutnya, kerusakan Gladak Perak salah satunya diduga karena pondasi yang menopang dari bawah sudah terkikis terjangan lahar dingin, ditambah dengan pengaruh awan panas guguran Gunung Semeru.
Untuk itu, pihaknya akan melakukan konstruksi ulang struktur bangunan jembatan Gladak Perak agar nantinya tidak bergantung pada pondasi bawah.
"Nanti akan kami ganti, konstruksinya akan dibalik. Ini runtuhnya kan bangunan bawah jadi kami nanti tidak akan gunakan pondasi di bawah, tapi sifatnya nanti melengkung ke atas," tuturnya.
Ia menjelaskan untuk lokasi, panjang dan lebar bangunan jembatan yang menghubungkan Kabupaten Lumajang-Malang itu akan sama seperti Gladak Perak yang sebelumnya.
"Untuk titiknya tatap, bentangannya relatif sama, kecuali ada kebutuhan yang lain nantinya," katanya.
Hedy mengatakan pembangunan jembatan Gladak Perak itu estimasi waktunya membutuhkan sekitar 1 tahun untuk proses pengerjaan dengan total anggaran sekitar Rp100 miliar.
"Saat ini kami telah melakukan perencanaan untuk membuat jembatan sementara agar semua proses penyaluran bantuan dan mobilitas warga bisa berjalan lancar," ujarnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021