Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) sepanjang Senin ini mengevakuasi sebanyak enam orang korban erupsi Gunung Semeru.
Kepala Seksi Operasi SAR Surabaya I Wayan Suyatna menginformasikan keenam korban tersebut ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Enam korban ditemukan di lokasi yang sama, yaitu Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang," katanya kepada wartawan di Lumajang, Senin petang.
Wayan menjelaskan masing-masing korban ditemukan di kedalaman sekitar 1 meter dalam posisi tertimbun material pasir bekas lahar dingin.
"Kondisi pasir masih agak panas. Semakin dalam semakin terasa panas. Proses evakuasi dilakukan dengan sangat hati-hati," ujarnya.
Wayan menandaskan para korban yang telah dievakuasi kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Haryoto Lumajang untuk proses identifikasi.
"Sementara baru teridentifikasi empat korban berjenis kelamin laki-laki, seorang korban perempuan, serta seorang lagi belum dapat dipastikan," katanya.
Proses pencarian korban erupsi pada hari ini sempat dihentikan pada sekitar pukul 10.00 WIB tadi pagi karena terindikasi potensi bahaya dari aliran air deras di daerah atas disertai angin cukup kencang sehingga Gunung Semeru mengeluarkan asap dan abu vulkanik.
Pencarian kemudian dilanjutkan setelah cuaca kembali normal.
Wayan mengungkapkan pihak-pihak yang ikut terlibat dalam upaya pencarian korban di antaranya dari Kantor SAR Surabaya, Komando Distrik Militer (Kodim) 0821 Lumajang dan Kepolisian Resor (Polres) Lumajang.
"Selain itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten Lumajang, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan Lumajang, Potensi SAR Jember dan Lumajang, serta sejumlah organisasi potensi SAR lainnya," ujarnya.
Menurut catatan Kantor SAR Surabaya, total korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru sampai hari ini sebanyak 20 orang.
Wayan merinci, sebanyak 15 orang di antaranya telah ditemukan meninggal dunia saat dievakuasi. Lima korban lainnya meninggal dunia di RSUD dr. Haryoto Lumajang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kepala Seksi Operasi SAR Surabaya I Wayan Suyatna menginformasikan keenam korban tersebut ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Enam korban ditemukan di lokasi yang sama, yaitu Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang," katanya kepada wartawan di Lumajang, Senin petang.
Wayan menjelaskan masing-masing korban ditemukan di kedalaman sekitar 1 meter dalam posisi tertimbun material pasir bekas lahar dingin.
"Kondisi pasir masih agak panas. Semakin dalam semakin terasa panas. Proses evakuasi dilakukan dengan sangat hati-hati," ujarnya.
Wayan menandaskan para korban yang telah dievakuasi kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Haryoto Lumajang untuk proses identifikasi.
"Sementara baru teridentifikasi empat korban berjenis kelamin laki-laki, seorang korban perempuan, serta seorang lagi belum dapat dipastikan," katanya.
Proses pencarian korban erupsi pada hari ini sempat dihentikan pada sekitar pukul 10.00 WIB tadi pagi karena terindikasi potensi bahaya dari aliran air deras di daerah atas disertai angin cukup kencang sehingga Gunung Semeru mengeluarkan asap dan abu vulkanik.
Pencarian kemudian dilanjutkan setelah cuaca kembali normal.
Wayan mengungkapkan pihak-pihak yang ikut terlibat dalam upaya pencarian korban di antaranya dari Kantor SAR Surabaya, Komando Distrik Militer (Kodim) 0821 Lumajang dan Kepolisian Resor (Polres) Lumajang.
"Selain itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten Lumajang, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan Lumajang, Potensi SAR Jember dan Lumajang, serta sejumlah organisasi potensi SAR lainnya," ujarnya.
Menurut catatan Kantor SAR Surabaya, total korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru sampai hari ini sebanyak 20 orang.
Wayan merinci, sebanyak 15 orang di antaranya telah ditemukan meninggal dunia saat dievakuasi. Lima korban lainnya meninggal dunia di RSUD dr. Haryoto Lumajang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021