Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan menghentikan sementara pencarian korban erupsi Gunung Semeru karena cuaca buruk, kata petugas berwenang. 

Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Surabaya I Wayan Suyatna menjelaskan ada potensi bahaya dari aliran air deras di daerah atas disertai angin cukup kencang sehingga Gunung Semeru mengeluarkan asap dan abu vulkanik.

"Sebenarnya dalam apel tadi pagi kami telah membagi pencarian di empat sektor di wilayah Kecamatan Candipuro, Lumajang, dengan membagi tim SAR gabungan menjadi 5 unit pencarian," katanya saat dikonfirmasi di Lumajang, Senin.

Dia memaparkan sektor pencarian pertama di Desa Curah Koboan oleh Unit SAR 1. Sektor pencarian kedua di area Desa Kajar Kuning oleh Unit SAR 2. 

"Sektor pencarian ketiga di area tambang pasir milik Haji Satuha oleh Unit SAR 3 dan 4, serta sektor pencarian keempat di area Desa Kebondeli oleh Unit SAR 5," ujarnya. 

Wayan merinci pihak-pihak yang ikut terlibat dalam upaya pencarian korban ini di antaranya dari Kantor SAR Surabaya, Komando Distrik Militer (Kodim) 0821 Lumajang dan Kepolisian Resor (Polres) Lumajang. 

"Karena cuaca buruk, pencarian dihentikan pada sekitar pukul 10.00 WIB tadi pagi," katanya. 

Dia menandaskan, dalam pencarian pada 5 Desember kemarin, tim SAR gabungan sudah menemukan sebanyak delapan jenazah korban yang tertimbun guguran awan atau abu vulkanik Gunung Semeru pasca terjadi erupsi. 

Enam jenazah di antaranya ditemukan di wilayah Dusun Kajar Kuning. Selain itu, masing-masing satu jenazah ditemukan di Dusun Kebondeli Utara dan Kebondeli Selatan. 

"Identitas delapan jenazah tersebut masih menunggu hasil identifikasi tim Disaster Victim Investigation atau DVI yang nantinya akan disampaikan secara resmi," ucap Wayan. (*)

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021