Perkebunan PT Perkebunan Nusantara XI menargetkan giling tebu sebanyak 5,2 juta ton tahun 2022 setelah selama tahun ini jumlah tebu yang digiling maupun produksi gula melebihi target dan pencapaian 2020, termasuk capaian rendemen dan gula produksi.

Direktur PTPN XI R. Tulus Panduwidjaja di Surabaya, Kamis, mengatakan kinerja produksi PTPN XI tahun giling 2021 mencapai 4,1 juta ton tebu telah tergiling, naik sebesar 109 persen dari 2020 dan naik 108 persen dari target awal.

Sedangkan untuk rendemen dan gula produksi, kata dia, masing-masing sebesar 7,20 rendemen dan 297 ribu ton, hal itu naik bila dibanding pada 2020 yakni 6,98 rendemen pada 2020 dan jumlah produksi gula sebesar 290 ribu ton pada 2020.

"Memang, kendala utama masih stok bahan baku tebu. Meskipun demikian kami telah menyiapkan strategi untuk giling tahun 2022," kata Tulus dalam siaran persnya.

Strategi yang disiapkan, kata dia, di antaranya kerja sama dengan Perhutani, yakni agroforestri untuk dikelola menjadi lahan tebu hingga agroforestri tebu mandiri.

Kemudian, kemitraan dengan petani akan tetap menjadi pola utama hubungan dengan petani tebu." Sehingga kami berupaya untuk tahun 2022 menggiling 5,2 juta ton tebu," kata Tulus.

Sementara itu, soal keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang telah menetapkan tersangka atas dugaan tindak pidana korupsi dalam pengadaan dan pemasangan six roll mill di Pabrik Gula Djatiroto PTPN XIperiode tahun 2015-2016, Tulus mengaku menghormati dan menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum yang berlaku serta selalu mendukung upaya pemberantasan korupsi.

"Kami menghormati dan menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum yang berlaku dan mendukung upaya pemberantasan korupsi. Kami juga memastikan proses hukum tidak menganggu operasional dan program kerja di lingkup PTPN XI," katanya.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021