Jonatan Christie yang menjadi wakil terakhir bagi tuan rumah pada nomor tunggal putra Indonesia Masters 2021 akhirnya tersingkir di babak 16 besar setelah dikalahkan Kidambi Srikanth dalam rubber game di Nusa Dua, Bali, Kamis.
Jonatan sudah berjuang selama 62 menit dan mengawali gim pertama dengan baik, namun akibat kurang fokus di gim kedua dan ketiga ia pun harus mengakui keunggulan lawannya dengan skor akhir 21-13, 18-21, 15-21.
"Saya bisa menekan dia di gim pertama. Di gim kedua saya beberapa kali kehilangan fokus pukulan, hal-hal kecil itu bisa mengubah permainan. Di set ketiga kepercayaan dirinya semakin baik," kata Jonatan dalam konferensi pers, Kamis.
Baca juga: Indonesia Masters: Rhustavito terhenti di babak 16 besar
Melihat Srikanth yang kembali bangkit di gim penentu, justru membuat Jonatan semakin tertekan dan tak bisa mendorong permainannya untuk mengejar ketertinggalan.
Menurut Jonatan, Srikanth adalah pebulu tangkis yang berpengalaman dan pernah menduduki peringkat satu dunia, sehingga punya tingkat kepercayaan diri yang belum bisa disaingi Jonatan.
"Saya rasa dia tahu cara membaca permainan musuh. Dia juga bisa lihat musuh tegang atau apa, ya kalau sudah bermain di level yang musuhnya seperti Srikanth, Kento, Axelsen, yang pengalamannya cukup baik memang harus benar-benar fokus," tutur Jonatan menceritakan.
Baca juga: Ginting gagal pertahankan gelar Indonesia Masters di babak pertama
Rasa percaya diri yang menurun menyebabkan permainan Jonatan tidak terkendali dan kerap melakukan kesalahan. Hal ini menjadi keuntungan yang ditunggu Srikanth untuk menuntaskan laganya.
"Tadi saya sudah mencoba yang terbaik, tapi Srikanth bisa memancing saya untuk mengeluarkan banyak serangan supaya dia balik menyerang dari pertahanannya. Beberapa kali saya cukup kesulitan dari situ," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Jonatan sudah berjuang selama 62 menit dan mengawali gim pertama dengan baik, namun akibat kurang fokus di gim kedua dan ketiga ia pun harus mengakui keunggulan lawannya dengan skor akhir 21-13, 18-21, 15-21.
"Saya bisa menekan dia di gim pertama. Di gim kedua saya beberapa kali kehilangan fokus pukulan, hal-hal kecil itu bisa mengubah permainan. Di set ketiga kepercayaan dirinya semakin baik," kata Jonatan dalam konferensi pers, Kamis.
Baca juga: Indonesia Masters: Rhustavito terhenti di babak 16 besar
Melihat Srikanth yang kembali bangkit di gim penentu, justru membuat Jonatan semakin tertekan dan tak bisa mendorong permainannya untuk mengejar ketertinggalan.
Menurut Jonatan, Srikanth adalah pebulu tangkis yang berpengalaman dan pernah menduduki peringkat satu dunia, sehingga punya tingkat kepercayaan diri yang belum bisa disaingi Jonatan.
"Saya rasa dia tahu cara membaca permainan musuh. Dia juga bisa lihat musuh tegang atau apa, ya kalau sudah bermain di level yang musuhnya seperti Srikanth, Kento, Axelsen, yang pengalamannya cukup baik memang harus benar-benar fokus," tutur Jonatan menceritakan.
Baca juga: Ginting gagal pertahankan gelar Indonesia Masters di babak pertama
Rasa percaya diri yang menurun menyebabkan permainan Jonatan tidak terkendali dan kerap melakukan kesalahan. Hal ini menjadi keuntungan yang ditunggu Srikanth untuk menuntaskan laganya.
"Tadi saya sudah mencoba yang terbaik, tapi Srikanth bisa memancing saya untuk mengeluarkan banyak serangan supaya dia balik menyerang dari pertahanannya. Beberapa kali saya cukup kesulitan dari situ," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021