Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar, Jawa Timur, memutuskan menurunkan anggaran untuk perawatan di area makam Presiden pertama Indonesia, Soekarno, imbas pandemi COVID-19.

"Setiap tahun anggaran pengelolaan kawasan wisatanya sekitar Rp1,3 miliar. Di COVID-19 pertama turun menjadi Rp1 miliar dan terakhir (2021) menjadi sekitar Rp900 juta," kata Kepala Dinas Praiwisata dan Kebudayaan Kota Blitar Tri Iman Prasetyono di Blitar, Minggu (24/10).

Ia mengatakan, untuk perawatan area makam Bung Karno memang menjadi tanggung jawab daerah, sehingga daerah pun mengalokasikan anggaran, baik untuk kebutuhan listrik hingga untuk honorer merawat di area makam.

Pihaknya juga sangat mengapresiasi kebijakan Kementerian Sosial yang berjanji akan memberikan bantuan untuk biaya perawatan di area makam.

Menteri Sosial Tri Rismaharini saat berkunjung ke lokasi makam, Sabtu (23/10), berjanji akan membantu perawatan Makam Bung Karno, namun besaran dananya masih belum ada pembicaraan secara teknis.

"Untuk teknisnya (Kemensos) menanyakan setiap bulan habis berapa dan kami sampaikan setiap bulan normal itu sekitar Rp1,5 juta untuk listriknya. Itu kondisi malam dimatikan. Kalau misalnya Ibu (Menteri Sosial Tri Rismaharini) mau hidup, lampu dinyatakan sekitar Rp2,5 juta per bulan. Ini khusus di MBK," kata dia.

Pihaknya juga mengapresiasi langkah yang telah dilakukan oleh Kemensos tersebut. Selain berjanji akan membantu pemerintah daerah untuk biaya perawatan di makam Bung Karno, di lokasi makam itu juga dilakukan perawatan.

Selain dilakukan perawatan dengan membersihkan bangunan, menambah fasilitas lampu, menambah aneka bunga, juga ada tempat sampah baru dan beberapa fasilitas lainnya. Beragam bunga itu juga menambah lokasi area makam juga menjadi lebih indah. 

"Setiap tahun pemeliharaan dari pemkot, termasuk listrik, outsourcing tenaga kebersihan. Hanya ketika Bu Mensos rawuh (datang) ada pembenahan. Taman ditambahi bunga. Kami dua tahun sekali juga poles, dan kebetulan sekarang ini sudah waktunya poles," kata dia. 

Ia juga mengatakan, kemungkinan dari Kemensos baru bisa menganggarkan di 2022 untuk membantu biaya perawatan di area makam ini. Untuk itu, pihaknya koordinasi terus teknis program tersebut. 

Sementara itu, di lokasi makam Bung Karno sudah dibuka untuk umum. Jumlah pengunjung juga dibatasi 50 persen untuk diizinkan masuk dan setelahnya gantian dengan pengunjung lainnya. Jumlah ini naik dari sebelumnya yang diizinkan naik ke lokasi pusara sekitar 25 persen dan lainnya harus menunggu. 

Dengan semakin banyaknya juga pengunjung makam Bung Karno, Tri Iman meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Dari pegawai serta tim Satgas Penanganan COVID-19 Kota Blitar juga rutin melakukan patroli, mengingatkan warga mematuhi protokol kesehatan. 

Selain makam Bung Karno, sejumlah wisata lainnya juga sudah buka di antaranya Istana Gebang yang merupakan rumah masa kecil Bung Karno, dan sejumlah tempat lain. (*)
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021