Anak-anak muda kreatif yang tergabung dalam Banyuwangi Youth Creative Network (BYCN) mengangkat berbagai potensi desa dengan menggelar pelatihan di berbagai sektor kreatif di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur.

Jaringan pemuda kreatif ini merupakan kumpulan berbagai komunitas yang meliputi 17 sektor, seperti desain produk, fesyen, film/video, fotografi, kerajinan, kuliner, sektor musik, sektor aplikasi, periklanan, seni pertunjukan, dan seni rupa.

"Kami memilih desa yang ada di Kecamatan Muncar karena potensinya sangat berlimpah, terutama potensi baharinya. Muncar sendiri dikenal sebagai pelabuhan ikan terbesar di Jawa. Kami tergerak untuk menggali dan mengangkat potensi itu," ujar Ketua BYCN Vicky Hendri Prasetyo di Banyuwangi, Rabu.

Menurut ia, untuk mengangkat potensi perikanan dan kelautan desa setempat, anak-anak muda dilatih membuat berbagai olahan ikan, seperti abon, nugget, kerupuk ikan, sup kerang, dan ikan pari kuah pedas.

"Dengan keterampilan yang mereka dapatkan, kami berharap warga Muncar bisa mendapatkan nilai tambah. Tidak sekadar menjual ikan hasil tangkapannya, melainkan juga produk turunannya. Misalnya, mereka bisa membuat sentra kuliner olahan ikan," katanya.
Kegiatan pelatihan Banyuwangi Youth Creative Network (BYCN) di Desa Tembokrejo, Muncar, Banyuwangi. Rabu (29/9/2021). (ANTARA/HO-Humas Pemkab Banyuwangi)


Mengenai pemanfaatan limbah juga menjadi perhatian BYCN. Kata Vicky, peserta pelatihan dilatih cara memanfaatkan bahan bekas menjadi barang yang bernilai ekonomi, mulai membuat pakaian dan asesoris dari kain perca.

"Hari ini kami tampilkan peragaan busana hasil kreasi anak-anak Muncar. Mengambil tema sustainable fashion, busana yang ditampilkan hasil dari memanfaatkan kain sisa yang ada di sekitar mereka. Ini bagian dari memicu warga untuk memanfaatkan secara kreatif barang-barang bekas yang ada di sekitar mereka," paparnya.

Untuk mendukung pemasaran produk, Vicky mengatakan juga memberikan pelatihan digital branding. Mulai pembuatan video, foto, desain produk, hingga pemasaran daring.

"Tujuannya agar para milenial tak hanya mampu membuat produk, namun juga tahu cara memasarkannya. Mereka juga kami dorong agar ikut membantu warga lain di sekitarnya yang masih kesulitan memasarkan jualannya," ujarnya.

Untuk melestarikan budaya lokal, kata Vicky, BYCN memberikan kesempatan para milenial setempat untuk belajar tari bersama maestro gandrung Banyuwangi.

"Selain itu, di Muncar kami juga membuka kelas dalang yang diajarkan langsung oleh maestro dalang asli Muncar, Ki Siswoyo," katanya.
 
Kegiatan pelatihan Banyuwangi Youth Creative Network (BYCN) di Desa Tembokrejo, Muncar, Banyuwangi, Rabu (29/9/2021). (ANTARA/HO-Humas Pemkab Banyuwangi)

Bupati Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengapresiasi apa yang dilakukan BYCN. Sebelumnya, BYCN menggarap potensi desa-desa di Kecamatan Wongsorejo dan Desa Macanputih, Kecamatan Kabat.

"Ini keren sekali. Kepedulian mereka harus kita apresiasi, kiprah mereka ini berkontribusi bagi pengembangan ekonomi kreatif daerah. Pariwisata memang harus diimbangi dengan perkembangan ekonomi kreatif pula. Ini akan menunjang pariwisata kita," kata Bupati Ipuk.

Menurut Ipuk, peningkatan kemampuan bagi anak muda semacam ini sangat diperlukan. Sehingga anak-anak muda bisa menciptakan lapangan kerjanya sendiri.

"Bekal keterampilan itu penting. Apalagi di masa pandemi seperti ini, banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Maka kreativitas dan keterampilan sangat diperlukan agar roda perekonomian terus berputar," katanya.

Banyuwangi, lanjut Ipuk, terus memfasilitasi berbagai ruang anak-anak muda daerah untuk mengembangkan ekonomi kreatif, dengan pendekatan digitalisasi sehingga pelaku ekonomi kreatif dapat kian mahir teknologi.

"Berbagai pelatihan ekonomi kreatif kami gelar dengan mendatangkan para mentor dan praktisi yang berpengalaman. Kami berikan pendampingan hingga usaha mereka berjalan. Contohnya Jagoan Bisnis dan Jagoan Tani," ujar Ipuk.

BYCN mengangkat berbagai potensi desa dengan menggelar pelatihan di berbagai sektor kreatif yang mengacu pada masing-masing potensi desa. Pada kegiatan pelatihan yang ketiga ini, BYCN menggelar pelatihan di Desa Tembokrejo selama tiga hari, dari 27-29 September 2021.

Pelatihan yang melibatkan lebih dari 100 milenial ini mengangkat potensi lokal desa. Mulai dari pelatihan berbagai olahan ikan, pengelolaan sampah, hingga digital branding produk UMKM. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021