Sebanyak 99 siswa calon prajurit masuk tahap Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) TNI AD setelah melewati proses seleksi yang cukup ketat di lingkungan Komando Daerah Militer (Kodam) V/Brawijaya. 

Panglima Kodam (Pangdam) V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto mengataka  Dikmaba akan digelar selama lima bulan di Resimen Induk Kodam (Rindam) V/Brawijaya, Kabupaten Jember, Jawa Timur. 

"Selama berada di Rindam, para siswa akan diberikan berbagai pelatihan dan pembekalan. Kami akan persiapkan mental dan fisiknya," katanya di Surabaya, Minggu. 

Pangdam Suharyanto menjelaskan Dikmaba bagi prajurit karir merupakan pendidikan bagi calon bintara TNI AD yang telah lulus berbagai macam tes.

"Pendaftarannya hanya dibuka sekali dalam setahun," ujarnya. 

Oleh karena itu, lanjut Pangdam, menjadi seorang prajurit TNI AD adalah kehormatan, mengingat tidak semua orang dapat diterima atau lulus dalam proses seleksi awal.

Selama lima bulan ke depan, para siswa Dikmaba akan digembleng khususnya mengenai kedisiplinan. 

"Hal yang paling mendasar dalam Dikmaba adalah untuk mengubah sikap dan perilaku sipil menjadi prajurit atau militer, sebab mereka nantinya dituntut untuk tegas, disiplin dan bertanggung jawab serta menjaga kehormatan prajurit,” tuturnya.

Sejatinya, Pangdam Suharyanto menandaskan, seorang bintara merupakan tulang punggung bagi kesatuan TNI AD. Siswa yang lulus Dikmaba akan menyandang pangkat sersan Dua (Serda). 

"Bintara memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat penting, yaitu menjadi jembatan antara prajurit golongan tamtama dengan perwira," katanya.

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021