Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar menjadikan Kabupaten Lamongan di Jawa Timur sebagai percontohan atau pilot projek dalam Program Penanganan Kemiskinan Ekstrem Nasional.

"Lamongan mesti segera melakukan koordinasi lintas sektor, karena targetnya Penanganan Kemiskinan Ekstrem ini tuntas pada 2024," kata Halim, saat melakukan kunjungan sekaligus pertemuan dengan Pemkab Lamongan di Pendopo Lamongan, Sabtu.

Gus Halim, panggilan akrab Abdul Halim Iskandar mengatakan, program Penanganan Kemiskinan Ekstrem secara nasional dipimpin langsung Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Dan rencananya, wapres akan berkunjung ke Jatim untuk konsolidasi atas penanganan program ini pada akhir September 2021.

Baca Juga : Target penyelesaian miskin ekstrem pada 2021 paling berat

Mendes memberikan apresiasi kepada Lamongan atas program berkelanjutan 34 desa mandiri dan ada 10 desa mandiri yang dijadikan proyek percontohan yang diharapkan dapat menjadi pengungkit kemandirian perekonomian desa.

"Penanganan secara simultan desa-desa mandiri mesti dilakukan, tentunya dengan program yang berkelanjutan, Pemkab Lamongan telah memulai itu dengan menyinergikan sejumlah instansi maupun OPD untuk bersama-sama menangani desa sehingga bisa menggerakkan perekonomian desa serta warga. Ini sangat positif di masa new normal," kata Halim.

Sementara Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi lintas sektor untuk mempersiapkan upaya penanganan Kemiskinan Ekstrem di wilayahnya, termasuk memadukan data kemiskinan yang ada, hasil survei SDGs.

"Setelah mengetahui Kabupaten Lamongan jadi salah satu pilot projek, rapat koordinasi secara simultan dilakukan agar segera terjadi kesepahaman sehingga gerak dan langkahnya menjadi lebih sistematis," kata Yuhronur.(*)

Baca Juga : Kemiskinan di Sampang tertinggi se-Madura

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021