Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono mengingatkan para pejabat eselon II di lingkungan pemerintahan setempat harus memiliki dedikasi, integritas, dan loyalitas.

"Karena hal-hal ini sulit dicari dan tidak bisa didapatkan dari sekadar pelatihan," ujar Heru Tjahjono di sela Orientasi dan Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan JPT Pratama di Gedung BPSDM Jatim di Surabaya, Senin.

Ia juga menekankan bahwa bertindak jujur dalam menjalankan tugas merupakan hal sangat penting, termasuk loyalitas yang menjadi sesuatu hal yang hanya bisa dibentuk oleh individu masing-masing.

"Saya tidak akan menerangkan teori menyusun keuangan atau organisasi, karena pasti sudah jagoan semua. Sekali lagi, yang paling prinsip saat ini adalah dedikasi, integritas dan loyalitas," tegasnya.

Selain itu, Heru menambahkan soal pentingnya kejujuran dan bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaan dan pegawai di bawah kepemimpinannya.

"Jangan pernah berbohong, karena lama-lama pasti ketahuan juga. Kalau sudah tidak dipercaya, tidak akan bisa mengembalikan kepercayaan itu. Dan harus gentle, ambil tanggung jawab penuh jika ada kesalahan sekecil apapun. Lalu kalau ada anggota yang keliru, harus back up," katanya.

Heru juga menekankan pentingnya etika seorang birokrat, sebab segala tindakan yang dikerjakan merupakan wajah dan representasi pemerintahan. 

"Birokrat harus beretika, sampai hal sekecil apapun seperti cara duduk dan tidak melangkahi pimpinan. Kita ini mewakili pemerintah. Apa yang dilihat orang lain dari kita adalah bagaimana mereka melihat pemerintah. Jadi, harus dijaga etikanya," tuturnya.

Heru juga berpesan agar semua organisasi perangkat daerah menjaga kekompakan dan saling membantu, terlebih di tengah krisis yang dihadapi masyarakat akibat pandemi COVID-19. 

Sementara itu, Orientasi dan Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan JPT Pratama di Provinsi Jawa Timur diselenggarakan selama tiga hari, 20 hingga 22 September 2021 dan diikuti 16 orang pejabat pimpinan tinggi pratama (eselon II) yang pekan lalu dilantik Gubernur Khofifah Indar Parawansa.

"Mereka rata-rata pejabat eselon III yang dipromosikan ke eselon II. Maka tentunya berbeda semua bagaimana cara memimpin," kata Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai.

Diharapkan dengan naiknya status pejabat, pola pikir dapat berubah sehingga diperlukan pembekalan dan pelatihan.

"Mereka dididik dan dibekali berbagai hal, seperti integritas (menghindari korupsi) dan kolaborasi, serta yang paling penting adalah mampu mempelajari visi misi gubernur," tambahnya.

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021