Wali Kota Madiun Maidi dalam kegiatan kuliah umum di Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI) Madiun, Jawa Timur, mengajak para taruna dan taruni setempat menjadi generasi muda yang unggul, kompetitif, jujur, dan disiplin untuk Indonesia yang lebih maju.
"Tingkat kesyukuran taruna dan taruni PPI Madiun adalah bekerja keras tanpa disuruh, disiplin tanpa diawasi, dan melakukan tugas dengan jujur. Kalau kita terapkan itu, maka kesuksesan akan mengikuti. Jadilah generasi yang unggul," ujar Wali Kota Maidi saat memberikan kuliah umum yang bertepatan dengan Hari Perhubungan Nasional di hadapan ratusan taruna PPI Madiun, Jumat (17/9).
Menurut Maidi, bangsa Indonesia memiliki bonus demografi yang sangat menguntungkan. Namun, hal itu harus diimbangi dengan sumber daya manusia yang unggul dan kompeten, salah satunya dengan menyiapkan lembaga pendidikan yang kredibel dan bermutu.
"Maka, taruna-taruni PPI sebagai kader generasi penerus bangsa, Anda harus pintar dan jujur. Jangan merisaukan nikmat yang belum dimiliki, tetapi harus bersyukur dengan nikmat yang dimiliki saat ini. Dengan demikian, nantinya keberhasilan akan mengikuti," katanya.
Dalam kesempatan itu, selain memberikan kuliah umum, Wali Kota Maidi bersama Direktur PPI Madiun Amirullah dan perwakilan PT KAI juga meresmikan monumen kereta api.
Monumen tersebut ditempatkan tepat di depan gerbang masuk lembaga pendidikan tinggi tersebut.
Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI) yang berlokasi di Kota Madiun, Jawa Timur, didirikan sesuai amanat UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian. Dalam undang-undang tersebut disebutkan pentingnya keberadaan lembaga pendidikan di bidang perkeretaapian guna menjawab kebutuhan SDM di bidang perkeretaapian, menyusul penggunaan kereta api sebagai moda transpotasi massal nasional di masa mendatang.
Sesuai Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (Ripnas), sampai tahun 2030, sektor perkeretaapian nasional membutuhkan sekitar 1.720 orang regulator yang terdiri atas bidang perencanaan, pengujian, inspektorat, dan auditor. Selain itu juga membutuhkan 78.740 orang SDM operator yang terdiri atas perencana, pemeriksa, dan perawat.
PPI Madiun dibangun di lahan seluas 19,8 hektare di Jalan Tirta Raya Kota Madiun dan mulai melakukan kegiatan pendidikan pada tahun akademi 2014-2015 dengan empat program pendidikan, meliputi Diploma Tiga (D-3) Teknik Elektro Perkeretaapian, D-3 Manajemen Transportasi Perkeretaapian, D-3 Teknik Mekanika Perkeretaapian, dan D-3 Teknik Bangunan Jalur Perkeretaapian.
Adapun fasilitas yang dimiliki PPI Madiun terdiri atas dua asrama putra dengan kapasitas 160 taruna, satu asrama putri (80 taruni), 20 kelas (735 taruna/taruni), satu ruang rektorat (100 orang), satu aula (2.500 orang), satu laboratorium komputer ( 30 orang), satu stasiun simulasi (24 orang), satu laboratorium outdoor LAA (60 orang), dan satu laboratorium simulasi sarana (12 orang).
Kemudian, satu laboratorium alat simulasi sarana (24 orang), satu laboratorium alat simulasi sintelis (12 orang), satu laboratorium alat pengujian sarana (14 orang), satu simulator CTC (24 orang), dua audio visual (120 orang), dua lapangan bulutangkis (8 orang), satu lapangan upacara (300 orang), satu ruang makan (600 orang), satu workshop (300 orang), satu tempat ibadah (250 orang), dan satu poliklinik (15 orang). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Tingkat kesyukuran taruna dan taruni PPI Madiun adalah bekerja keras tanpa disuruh, disiplin tanpa diawasi, dan melakukan tugas dengan jujur. Kalau kita terapkan itu, maka kesuksesan akan mengikuti. Jadilah generasi yang unggul," ujar Wali Kota Maidi saat memberikan kuliah umum yang bertepatan dengan Hari Perhubungan Nasional di hadapan ratusan taruna PPI Madiun, Jumat (17/9).
Menurut Maidi, bangsa Indonesia memiliki bonus demografi yang sangat menguntungkan. Namun, hal itu harus diimbangi dengan sumber daya manusia yang unggul dan kompeten, salah satunya dengan menyiapkan lembaga pendidikan yang kredibel dan bermutu.
"Maka, taruna-taruni PPI sebagai kader generasi penerus bangsa, Anda harus pintar dan jujur. Jangan merisaukan nikmat yang belum dimiliki, tetapi harus bersyukur dengan nikmat yang dimiliki saat ini. Dengan demikian, nantinya keberhasilan akan mengikuti," katanya.
Dalam kesempatan itu, selain memberikan kuliah umum, Wali Kota Maidi bersama Direktur PPI Madiun Amirullah dan perwakilan PT KAI juga meresmikan monumen kereta api.
Monumen tersebut ditempatkan tepat di depan gerbang masuk lembaga pendidikan tinggi tersebut.
Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI) yang berlokasi di Kota Madiun, Jawa Timur, didirikan sesuai amanat UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian. Dalam undang-undang tersebut disebutkan pentingnya keberadaan lembaga pendidikan di bidang perkeretaapian guna menjawab kebutuhan SDM di bidang perkeretaapian, menyusul penggunaan kereta api sebagai moda transpotasi massal nasional di masa mendatang.
Sesuai Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (Ripnas), sampai tahun 2030, sektor perkeretaapian nasional membutuhkan sekitar 1.720 orang regulator yang terdiri atas bidang perencanaan, pengujian, inspektorat, dan auditor. Selain itu juga membutuhkan 78.740 orang SDM operator yang terdiri atas perencana, pemeriksa, dan perawat.
PPI Madiun dibangun di lahan seluas 19,8 hektare di Jalan Tirta Raya Kota Madiun dan mulai melakukan kegiatan pendidikan pada tahun akademi 2014-2015 dengan empat program pendidikan, meliputi Diploma Tiga (D-3) Teknik Elektro Perkeretaapian, D-3 Manajemen Transportasi Perkeretaapian, D-3 Teknik Mekanika Perkeretaapian, dan D-3 Teknik Bangunan Jalur Perkeretaapian.
Adapun fasilitas yang dimiliki PPI Madiun terdiri atas dua asrama putra dengan kapasitas 160 taruna, satu asrama putri (80 taruni), 20 kelas (735 taruna/taruni), satu ruang rektorat (100 orang), satu aula (2.500 orang), satu laboratorium komputer ( 30 orang), satu stasiun simulasi (24 orang), satu laboratorium outdoor LAA (60 orang), dan satu laboratorium simulasi sarana (12 orang).
Kemudian, satu laboratorium alat simulasi sarana (24 orang), satu laboratorium alat simulasi sintelis (12 orang), satu laboratorium alat pengujian sarana (14 orang), satu simulator CTC (24 orang), dua audio visual (120 orang), dua lapangan bulutangkis (8 orang), satu lapangan upacara (300 orang), satu ruang makan (600 orang), satu workshop (300 orang), satu tempat ibadah (250 orang), dan satu poliklinik (15 orang). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021