Juara US Open Emma Raducanu ingin meningkatkan kemampuan tenisnya dan berencana untuk melanjutkan kompetisi tahun ini setelah kesuksesannya yang menakjubkan di Flushing Meadows, New York.

Petenis Inggris berusia 18 tahun itu menjadi petenis kualifikasi pertama dalam sejarah yang memenangi Grand Slam ketika dia mengalahkan petenis Kanada berusia 19 tahun Leylah Fernandez 6-4, 6-3 di Arthur Ashe Stadium, Minggu.

Raducanu menjadi juara Grand Slam pertama Inggris di sektor tunggal putri sejak Virginia Wade pada 1977 dan tidak kehilangan satu set pun selama perjalanannya meraih gelar tersebut di New York.

Petenis Emma Raducanu merayakan kemenangan dengan trofinya usai menjuarai turnamen AS Terbuka 2021 di USTA Billie Jean King National Tennis Center, Flushing, New York, Amerika Serikat, Sabtu (11/9/2021). Petenis berumur 18 tahun Emma Raducanu asal Inggris tersebut berhasil menyabet titel juara tunggal putri AS Terbuka 2021 usai mengalahkan petenis Leylah Fernandez asal Kanada dengan dua set langsung 6-4, 6-3. ANTARA FOTO/USA TODAY Sports/Robert Deutsch/via REUTERS/wsj.



Petenis peringkat 23 dunia yang baru meraih ketenaran di Wimbledon awal tahun ini, mencapai putaran keempat di Grand Slam pertamanya, berniat untuk beristirahat sejenak setelah dua bulan yang intens.

"Saya memiliki beberapa hari istirahat dan pemulihan (akan datang), saya pikir diperlukan setelah tujuh pekan terakhir," kata Raducanu, dikutip dari AFP, Rabu.

"Tapi kemudian saya langsung kembali berlatih dan haus untuk menjadi lebih baik dan kembali bermain di beberapa turnamen lagi."

Raducanu kemungkinan menerima wild card turnamen bergengsi WTA Tour, Indian Wells, di California bulan depan.

Kemenangannya yang menakjubkan di New York telah membawa ketenaran.

Dia mendapat pujian dari Ratu Elizabeth II, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan muncul di acara bertabur bintang papan atas dunia, Met Gala, New York, Selasa. (*)

Pewarta: Arindra Meodia

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021