Dua orang nelayan dilaporkan masih hilang dan tiga lainnya selamat setelah perahu yang mereka tumpangi untuk berburu lobster di sekitar Pantai Ngalur, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, pecah dihempas ombak pada Selasa (31/8) malam.

"Korban selamat sempat minta tolong warga sekitar yang kemudian melaporkannya ke kami," kata Kapolsek Tanggunggunung AKP Kasiyanto di Tulungagung, Rabu.

Penyisiran sempat dilakukan petugas bersama warga dan nelayan sekitar. Namun, hingga sore hari, belum ada tanda-tanda keberadaan kedua korban yang diperkirakan hanyut tenggelam terseret arus air.

Pencarian akan dilanjutkan, Kamis (2/9) pagi, bersama Basarnas dan Portensi SAR lain. "Itu kapalnya juga sudah pecah dan tenggelam," katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Jengglungharjo Rudi Santoso yang ikut mengevakuasi korban selamat dari Pantai Ngalur menjelaskan para korban saat ini masih mengalami trauma dan satu di antaranya luka ringan.

"Nelayan yang mengalami luka ringan ini karena tidak mengenakan baju pelampung saat berenang," katanya.

Berdasar pemeriksaan identitas ketiga korban selamat, diketahui mereka merupakan warga Lombok, Provinsi NTB, namun selama ini berdomisili di sekitar Pantai Damas Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.

Nelayan pencari lobster itu berangkat dari Pantai Prigi sekitar pukul 17.00 WIB, dan pada pukul 23.00 WIB perahu yang mereka tumpangi terhempas ombak dan pecah di sekitar Pantai Ngalur.

Tiga nelayan berhasil berenang dan terdampar di tepi Pantai Ngalur, sementara dua lainnya masih hilang

Kondisi alam di pantai Ngalur, kata Rudi, ombak dalam beberapa hari cukup tinggi. Perahu itu hancur setelah menabrak tebing saat dihempas ombak.

Saat perahu pecah, dua nelayan yang hilang sempat meminta tolong pada teman-temannya.

Perahu ini tak dilengkapi pelampung sama sekali, sehingga nelayan yang selamat tak bisa berbuat banyak.

Identitas nelayan selamat adalah Junaedi, Jailani dan Emat. Sedang yang hilang adalah Erwin dan Pan yang baru bekerja selama dua pekan. (*)
 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021