Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin mengatakan kebakaran Taman Pemrosesan Akhir (TPA) Mayangan di Kota Probolinggo, Jawa Timur yang merupakan milik pemerintah kota setempat akan berdampak pada operasional penanganan sampah karena sejumlah kendaraan ikut terbakar.

"Kebakaran itu tidak hanya meninggalkan kerugian secara materil, namun juga inmateril yakni salah satunya terkait penanganan sampah di Kota Probolinggo ke depannya akan terkendala," katanya di Kota Probolinggo, Senin.

TPA Mayangan yang berada di Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo terbakar pada Minggu (29/8) malam dan kebakaran di garasi armada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo itu dilaporkan melalui Nomor Tunggal Panggilan Darurat (NTPD) 112 pada Minggu (29/8) pukul 17.25 WIB.

Wali Kota Probolinggo turun ke lokasi kebakaran tersebut pada Minggu (29/8) malam dan memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun sejumlah kendaraan operasional ludes dilalap si jago merah di antaranya lima unit truk pengangkut sampah dan tiga unit compactor, sehingga ditaksir kerugian mencapai milaran rupiah.

"Kemungkinan penyebab kebakaran ada dua sumber yakni rokok atau listrik, sehingga masih kami selidiki. Yang jelas tidak ada korban jiwa dari kru Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo," kata wali kota yang akrab disapa Habib Hadi itu.

Dalam upaya memadamkan api di TPA Mayangan, lanjut da, tim suplai internal DLH Kota Probolinggo dibantu oleh 2 unit armada pemadam kebakaran milik Pemkot Probolinggo dan 1 unit bantuan mobil pemadam dari Pemkab Probolinggo, sehingga api berhasil dipadamkan.

Ia menjelaskan kebakaran TPA tersebut menjadi tantangan DLH bagaimana untuk penanganan sampah di Kota Probolinggo selanjutnya karena mengingat sebagian kendaraan operasional yang ikut terbakar adalah unit armada yang disiagakan untuk mengangkut sampah milik masyarakat di beberapa lokasi.

"Bahkan kendaraan operasional yang kondisinya masih terbilang baru ikut terbakar dan alat angkut sampahnya banyak yang rusak parah, meletus dan tidak bisa diapakai sama sekali, sehingga butuh perawatan yang berat atau pengadaan kembali," katanya.

Wali Kota mengimbau masyarakat untuk peduli dan memahami keadaan tersebut sebagai bentuk keprihatinan bersama dan mendukung upaya yang dilakukan DLH ke depan dalam mengatasi permasalahan sampah.

"Masyarakat harus tahu ini dan menjadi pemahaman bersama bahwasanya akibat kebakaran ini banyak dampaknya terhadap penanganan sampah di Kota Probolinggo," kata Hadi Zainal Abidin.

Seorang saksi mata Nur mengatakan kobaran api dengan mudah menyambar kendaraan yang tengah parkir di sekitarnya karena hembusan angin yang kencang, sehingga apinya semakin besar. (*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021