Para Relawan Surabaya Memanggil menggelar upacara HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia dengan memakai alat pelindung diri (APD) lengkap di Asrama Haji, Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa.
"Dalam kondisi apapun cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia harus tetap dikobarkan," kata Koordinator Relawan Asrama Haji Inez Andi Auliya usai upacara.
Rangkaian upacara itu sama seperti pada umumnya. Namun yang berbeda adalah para petugas upacara mulai dari pembina upacara, pembaca UUD 1945, hingga petugas pengibar Bendera Merah Putih sama-sama menggunakan APD lengkap.
Mereka tidak terlihat kaku meski memakai APD lengkap. Akhirnya, Sangsaka Merah Putih itu pun berkibar perkasa di pucuk tiang yang ada di komplek Asrama Haji yang selama ini dugunakan sebagai tempat isolasi mandiri bagi warga terpapar COVID-19.
Relawan Surabaya Memanggil, tim Linmas, tim Satpol PP, tim medis, dan para pasien positif COVID-19 ikut serta menjalankan upacara kemerdekaan dengan sebaik-baiknya tanpa ada kekurangan apapun.
Ia mengaku sudah menyiapkan mental dan fisik yang sangat luar biasa ekstra untuk menggelar upacara bendera di Asama Haji itu. Sebab, kata dia, mulai latihan hingga pelaksanaannya selalu menggunakan APD lengkap.
"Tapi semangat kemerdekaan ini tidak akan pernah kalah dengan COVID-19," ujarnya.
Salah seorang tamu Asrama Haji Endra yang ikut dalam upacara itu mengaku sangat terharu karena bisa ikut upacara meski kondisinya sedang terkena COVID-19. Apalagi, ia melihat kondisi negara juga masih tidak baik-baik saja.
"Tapi saya bersyukur karena berkat pertolongan para medis dan pemerintah, COVID-19 ini mulai menurun dan tamu di Asrama Haji juga semakin sedikit. Semoga melalui semangat kemerdekaan ini, tim medis bisa lebih semangat lagi untuk melawan musuh yang tidak terlihat ini, dan semoga Surabaya dan Indonesia bisa segera sehat," ujarnya.
Menanggapi upacara di Asrama Haji itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa sebenarnya upacara itu untuk menunjukkan dan meningkatkan semangat kemerdekaan. Menurutnya, kemerdekaan itu tidak hanya menang melawan penjajah, karena saat ini penjajahnya adalah COVID-19.
"Karena upacara bisa menimbulkan semangat, maka semoga segera sehat. Ketika sudah sehat dan kembali ke rumahnya masing-masing, ayo diajak teman dan saudara-saudaranya untuk selalu patuh protokol kesehatan. Ini supaya Surabaya merdeka dari COVID-19. Itu saja niatnya sebenarnya dan itulah arti sebuah kemerdekaan saat ini," kata Eri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Dalam kondisi apapun cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia harus tetap dikobarkan," kata Koordinator Relawan Asrama Haji Inez Andi Auliya usai upacara.
Rangkaian upacara itu sama seperti pada umumnya. Namun yang berbeda adalah para petugas upacara mulai dari pembina upacara, pembaca UUD 1945, hingga petugas pengibar Bendera Merah Putih sama-sama menggunakan APD lengkap.
Mereka tidak terlihat kaku meski memakai APD lengkap. Akhirnya, Sangsaka Merah Putih itu pun berkibar perkasa di pucuk tiang yang ada di komplek Asrama Haji yang selama ini dugunakan sebagai tempat isolasi mandiri bagi warga terpapar COVID-19.
Relawan Surabaya Memanggil, tim Linmas, tim Satpol PP, tim medis, dan para pasien positif COVID-19 ikut serta menjalankan upacara kemerdekaan dengan sebaik-baiknya tanpa ada kekurangan apapun.
Ia mengaku sudah menyiapkan mental dan fisik yang sangat luar biasa ekstra untuk menggelar upacara bendera di Asama Haji itu. Sebab, kata dia, mulai latihan hingga pelaksanaannya selalu menggunakan APD lengkap.
"Tapi semangat kemerdekaan ini tidak akan pernah kalah dengan COVID-19," ujarnya.
Salah seorang tamu Asrama Haji Endra yang ikut dalam upacara itu mengaku sangat terharu karena bisa ikut upacara meski kondisinya sedang terkena COVID-19. Apalagi, ia melihat kondisi negara juga masih tidak baik-baik saja.
"Tapi saya bersyukur karena berkat pertolongan para medis dan pemerintah, COVID-19 ini mulai menurun dan tamu di Asrama Haji juga semakin sedikit. Semoga melalui semangat kemerdekaan ini, tim medis bisa lebih semangat lagi untuk melawan musuh yang tidak terlihat ini, dan semoga Surabaya dan Indonesia bisa segera sehat," ujarnya.
Menanggapi upacara di Asrama Haji itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa sebenarnya upacara itu untuk menunjukkan dan meningkatkan semangat kemerdekaan. Menurutnya, kemerdekaan itu tidak hanya menang melawan penjajah, karena saat ini penjajahnya adalah COVID-19.
"Karena upacara bisa menimbulkan semangat, maka semoga segera sehat. Ketika sudah sehat dan kembali ke rumahnya masing-masing, ayo diajak teman dan saudara-saudaranya untuk selalu patuh protokol kesehatan. Ini supaya Surabaya merdeka dari COVID-19. Itu saja niatnya sebenarnya dan itulah arti sebuah kemerdekaan saat ini," kata Eri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021