Adam Peaty menjadi perenang Inggris pertama yang berhasil mempertahankan juara Olimpiade ketika dia kembali merebut medali emas 100m gaya dada Olimpiade dengan membukukan waktu tercepat kelima sepanjang masa.

Perenang berusia 26 tahun itu merangsek untuk mencatat waktu 57,37 detik, di depan perenang Belanda Arno Kamminga yang mencatat wkatu 58,00 detik. Kamminga menjadi perenang di luar Peaty yang mencatat waktu di bawah 58 detik. Perenang Italia Nicolo Martinenghi merebut medali perunggu dengan mencatat waktu 58,33 detik.

Terlihat kelelahan namun bergembira, dia membungkuk ke stadion begitu keluar dari kolam.

Peaty yang tak terbendung itu mencatat waktu 26,73 pada separuh lintasan dan meskipun tidak ada penonton yang menyemangati dia di Tokyo Aquatic Center, dia tetap menjadi yang terdepan. 



Peaty pertama kali memecahkan rekor dunia dalam kejuaraan nasional Inggris 2015. Pada 2019 dia menjadi orang pertama yang menembus waktu 57 detik.

Tetapi sebenarnya Peaty merasakan ada sedikit drama dalam lomba ini.

"Saya memang merasakan sedikit tekanan menuju final ini tapi itu tekanan yang bagus," kata Peaty seperti dikutip Reuters. "Saya harus menjadi yang tercepat"

"Anda boleh melakukan apa pun yang Anda inginkan di kolam renang sendiri, di negara Anda sendiri, dalam lomba Anda sendiri. Saya tak pernah berlomba untuk sementara waktu, saya berlomba sendirian ... ini bukan soal waktu, ini soal lomba," tutup dia. (*)


 

Pewarta: Jafar M Sidik

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021