Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat untuk melindungi anak-anak dengan memasifkan gerakan vaksinasi sebagai upaya pencegahan COVID-19.

"Anak-anak harus kita lindungi, salah satunya dengan pemberian vaksinasi. Untuk saat ini, sudah tersedia vaksinasi untuk anak dengan rentang usia 12-17 tahun," ujarnya dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional (HAN) di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Jumat.

Menurut dia, peringatan HAN menjadi momentum penting menggugah kepedulian dan partisipasi seluruh komponen bangsa dalam menjamin pemenuhan hak anak atas hak hidup, tumbuh, dan berkembang.

Hal itu, katanya, termasuk dalam partisipasi secara wajar sesuai dengan harkat martabat kemanusiaan dan mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Berbeda dengan peringatan pada tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan HAN tahun ini disebut dia penuh tantangan karena munculnya varian baru COVID-19 atau varian Delta yang juga memapar anak- anak.

Implikasi pandemi bagi anak-anak, katanya, juga besar, sebab tidak sedikit yang mengalami berbagai persoalan, seperti masalah pengasuhan karena orang tuanya positif COVID-19, kurangnya kesempatan bermain dan belajar, serta meningkatnya kasus kekerasan.

Berdasarkan laporan Komite Penanganan COVID-19 Nasional di laman covid19.go.id per 21 Juli 2021, tercatat jumlah kasus terkonfirmasi positif di Jatim mencapai 249.242 kasus, 22.107 kasus di antaranya menyerang anak-anak dengan usia di bawah usia 18 tahun.

"Dari 249.242 kasus positif di Jatim tersebut, terdapat 16.495 jiwa meninggal dunia, yang 93 jiwa adalah anak-anak (46 anak usia 0-5 tahun dan 47 anak usia 6-18 tahun)," ucap Khofifah.

Lonjakan kasus COVID-19 di Jatim banyak terjadi pada klaster keluarga, yang merupakan penyebab virus corona berasal dari anggota keluarga atau orang tinggal serumah.

Biasanya, lanjut Khofifah, penyebaran berawal dari seseorang yang telah lebih dahulu terpapar, lalu menularkan pada anggota keluarga lain.

"Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan klaster keluarga semakin masif, antara lain membiarkan anak-anak bermain bersama di lingkungan kompleks atau perumahan tanpa protokol kesehatan," tutur dia.

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021