Gerakan sosial peduli warga yang isolasi mandiri (isoman) gencar dilakukan sejumlah wakil rakyat di Kota Surabaya, Jawa Timur, selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat 3-20 Juli 2021.

"Di saat masih pemulihan akibat terpapar COVID-19, saya menyempatkan diri membantu warga yang isoma," kata Sekretaris Komisi A DPRD Surabaya Budi Leksono di Surabaya, Jumat.

Budi mengaku bersyukur masih diberikan kesembuhan sehingga bisa melakukan aktivitas kembali dengan membantu warga isoman.  Selama sakit, ia mengaku banyak mendapat perhatian dari berbagai pihak khususnya warga sekitar tempat tinggalnya di kawasan Jepara Surabaya. 

"Saya merasakan terobati dengan adanya perhatian dari banyak orang. Jadi tidak cukup hanya dengan obat, melainkan juga bentuk perhatian yang saya harapkan," kata politikus PDIP ini.

Setelah dinyatakan sembuh, Budi langsung memproduksi minuman wedang pokak sebagai penambah imun yang dikemas dalam botol plastik di rumahnya sendiri. Selain itu, ia juga memasak telur rebus dalam jumlah besar dan pisang rebus.   

"Empat hari berturut-turut, saya dibantu warga membagikan telur rebus, wedang pokak dan pisang rebus. Sesekali saya juga berbagi nasi bungkus dan juga bahan makanan mentah seperti beras dan lauk pauk," katanya.

Menurut Bulek panggilan akrab Budi Leksono ini, aksi sosial ini akan terus dilakukan setiap hari kepada warga isoman. Ia berharap dengan pemberian tersebut dapat meringankan beban warga isoman yang tidak bisa keluar rumah untuk membeli makanan.

Tokoh masyarakat di kawasan Jepara Surabaya ini memberi pesan kepada warga Surabaya agar tidak menyepelehkan COVID-19 dan tetap menaati protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Ia merasakan betul bagaimana sakitnya saat terpapar COVID-19.

"Jangan sembrono, tetap jaga kesehatan dan jaga keluarga dari virus corona," katanya.

Hal sama juga dilakukan anggota Komisi D DPRD Surabaya Norma Yunita. Ia juga tergerak menggelar aksi sosial dengan memberikan sembako untuk kebutuhan hidup selama sepekan kepada warga isoman di Undaan Wetan, Ketabang, Kapasari, Embong Kaliasin dan Peneleh.

"Setiap dapat laporan dari warga yang sedang isoman ataupun kabar dari tetangga yang isoman di situ sebisa mungkin memberikan sembako," katanya.

Menurut dia, bantuan sembako tersebut diberikan kepada warga yang menjalani isoman ketika belum dapat intervensi dari Pemkot Surabaya maupun pihak terkait lainnya. Untuk pembagian sembako dan makanan kepada warga isoman, Norma dibantu pihak kelurahan, kepolisian dan TNI.

Begitu juga yang dilakukan anggota Komisi C DPRD Surabaya Abdul Ghoni.  Sebagai wakil rakyat dan sekaligus penyintas COVID-19, Ghoni memberikan edukasi dengan menyampaikan hal-hal yang pernah dilakukannya pada saat menjalani isolasi mandiri.

"Saya beberapa kali membrikan edukasi kepada warga isoman di Kecamatan Bulak dan Mulyorejo. Saya kasih tau obat yang pernah digunakan selama isoman, pola keseharian seperti olahraga di rumah dan konsumsi buah," katanya.

Bahkan tidak jarang, Ghoni juga mengirimkan sejumlah sembako bagi warga yang melakukan isolasi mandiri terutama bagi mereka yang merupakan warga tidak mampu.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berpesan kepada seluruh warga Kota Pahlawan agar memperketat protokol kesehatan (prokes), termasuk mengurangi mobilitas. Jika tidak terlalu penting maka sebaiknya tidak perlu keluar rumah. 

Eri berharap dalam situasi seperti saat ini seluruh masyarakat kompak mematuhi aturan sehingga diharapkan pandemi COVID-19 akan segera hilang dari Surabaya. 

"Tolong ini ini harus segera dihentikan. Saya butuh bantuan seluruh warga untuk komitmen. Mudah-mudahan badai pandemi ini akan segera berakhir, amin," ujaranya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021