Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat meninjau penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, meminta agar manajemen pengendalian COVID-19 di daerah ini tercatat dengan baik.

"Agar dibuatkan kegiatan harian yang ditulis di papan tulis sehingga tahu apa yang dilakukan setiap hari," kata Kapolri dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan Kabupaten Madiun mengalami lonjakan kasus baru COVID-19 akibat adanya pesta pernikahan di Desa Bantengan.

Untuk itu, Kapolri meminta agar personel Polri melakukan pencatatan dengan baik setiap langkah dan tindakan yang telah diambil selama kegiatan PPKM mikro.

Dalam penyelenggaraan PPKM mikro, Kapolri menekankan agar kegiatan mobilitas masyarakat dikendalikan mulai dari kegiatan belajar mengajar, pembatasan jam operasional pasar umum, pasar tradisional, toko, pusat perbelanjaan modern, dan tempat wisata.

Mantan Kabareskrim Polri ini menyampaikan dirinya akan memberikan 'reward' atau penghargaan berupa sekolah perwira bagi personel Bhabinkamtibmas yang maksimal dan baik dalam rangka menanggulangi pandemi COVID-19.

"Bhabinkamtibmas diberi kesempatan untuk berbuat yang lebih baik dan akan diberikan sekolah perwira yang penilaiannya diberikan oleh Kapolda Jatim," ujar Sigit.

Kapolri bersama Pangilma TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto melanjutkan kunjungan kerja meninjau penanganan COVID-19 di wilayah episentrum peningkatan kasus positif di Pulau Jawa, salah satunya Kabupaten Madiun.

Hadir mendampingi kunjungan itu, Kepala BNPB Ganip Warsito dan Forkopimda Jawa Timur, seperti Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Suharyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, beserta pejabat utama Polda Jatim melakukan pengecekan jalannya vaksinasi di Bumi Taman Ngerowo Bening dan PPKM mikro di Desa Bantengan, Kecamatan Wungu, Madiun, Jawa Timur, Jumat (18/6).

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021