Ribuan personel Kepolisian Resor Kota Besar (Polresatbes) Surabaya mengamankan perayaan ulang tahun ke-94 tim sepak bola Persebaya saat para pendukungnya yang akrab disapa Bonek turun ke jalan sejak Kamis (17/6) malam.
"Mohon setelah pukul 00.00 WIB membubarkan diri," kata Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Jhonny Eddison Isir melalui pengeras suara, saat memimpin pengamanan yang berpusat di pertigaan Jalan Kapas Krampung Surabaya, Jumat dini hari.
Bonek dari berbagai kampung wilayah Kota Surabaya tampak tak terbendung turun ke jalan dengan berkonvoi mengendarai sepeda motor serta berboncengan untuk merayakan ulang tahun Persebeya di tengah pandemi virus corona (COVID-19).
Mereka yang datang dari berbagai penjuru menuju ke arah Stadion Gelora 10 November di Jalan Tambak Sari Surabaya, meski sebenarnya para pentolan Bonek telah mengimbau untuk merayakan ulang tahun Persebaya dari rumah masing-masing, mengingat masih suasana pandemi COVID-19.
Namun, polisi telah melakukan antisipasi. Di antaranya, menjelang tengah malam segera memblokade Jalan Tambak Sari Surabaya.
Sejumlah Bonek yang telah berada di kawasan Jalan Tambak Sari Surabaya sejak sore diusir paksa.
Akibatnya para bonek tertahan hingga menimbulkan kerumunan di Jalan Kapas Krampung dan Jalan Ngaglik Surabaya, atau pertigaan Jalan Tambak Sari Surabaya.
Polisi pun hanya bisa melakukan pengamanan dengan pendekatan humanis agar para bonek tidak menimbulkan kerusuhan.
Mereka dibiarkan bernyanyi serta menyalakan kembang api. Tepat pukul 00.00 WIB, Kapolrestabes Isir mengimbau agar para bonek membubarkan diri dan langsung pulang ke rumah masing-masing.
Kepala Bagian Operasional Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Anton Elfrino Trisanto mengatakan pengamanan ulang tahun Persebaya malam ini mengerahkan sebanyak 2.500 personel yang disebar khususnya di wilayah perbatasan Kota Surabaya.
"Sejak sore tadi kami menghalau bonek yang datang dari luar Surabaya agar tidak masuk ke dalam kota. Di kawasan perbatasan ada banyak Bonek yang tertahan. Tapi paling banyak ya memang terpusat di kawasan Tambak Sari ini," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Mohon setelah pukul 00.00 WIB membubarkan diri," kata Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Jhonny Eddison Isir melalui pengeras suara, saat memimpin pengamanan yang berpusat di pertigaan Jalan Kapas Krampung Surabaya, Jumat dini hari.
Bonek dari berbagai kampung wilayah Kota Surabaya tampak tak terbendung turun ke jalan dengan berkonvoi mengendarai sepeda motor serta berboncengan untuk merayakan ulang tahun Persebeya di tengah pandemi virus corona (COVID-19).
Mereka yang datang dari berbagai penjuru menuju ke arah Stadion Gelora 10 November di Jalan Tambak Sari Surabaya, meski sebenarnya para pentolan Bonek telah mengimbau untuk merayakan ulang tahun Persebaya dari rumah masing-masing, mengingat masih suasana pandemi COVID-19.
Namun, polisi telah melakukan antisipasi. Di antaranya, menjelang tengah malam segera memblokade Jalan Tambak Sari Surabaya.
Sejumlah Bonek yang telah berada di kawasan Jalan Tambak Sari Surabaya sejak sore diusir paksa.
Akibatnya para bonek tertahan hingga menimbulkan kerumunan di Jalan Kapas Krampung dan Jalan Ngaglik Surabaya, atau pertigaan Jalan Tambak Sari Surabaya.
Polisi pun hanya bisa melakukan pengamanan dengan pendekatan humanis agar para bonek tidak menimbulkan kerusuhan.
Mereka dibiarkan bernyanyi serta menyalakan kembang api. Tepat pukul 00.00 WIB, Kapolrestabes Isir mengimbau agar para bonek membubarkan diri dan langsung pulang ke rumah masing-masing.
Kepala Bagian Operasional Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Anton Elfrino Trisanto mengatakan pengamanan ulang tahun Persebaya malam ini mengerahkan sebanyak 2.500 personel yang disebar khususnya di wilayah perbatasan Kota Surabaya.
"Sejak sore tadi kami menghalau bonek yang datang dari luar Surabaya agar tidak masuk ke dalam kota. Di kawasan perbatasan ada banyak Bonek yang tertahan. Tapi paling banyak ya memang terpusat di kawasan Tambak Sari ini," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021