Dinas Pendidikan Kota Kediri, Jawa Timur, terus mengevaluasi uji coba pembelajaran tatap muka yang dilakukan di sekolah untuk memastikan penerapan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19 dipatuhi.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto mengemukakan dalam pelaksanaannya, selain berkomunikasi dengan Satgas Penanganan COVID-19 Kota Kediri, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kediri di jenjang SD dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kediri di jenjang SMP guna menentukan sekolah yang akan dijadikan lokasi uji coba pembelajaran tatap muka, baik negeri maupun swasta.

"Sekolah sasaran (yang ditunjuk) diundang ke dinas pendidikan untuk sosialisasi dan koordinasi persiapan pembelajaran tatap muka. Dinas pendidikan berkoordinasi dengan dinas kesehatan, Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja), BPBD, dinas perhubungan, dan Polres Kediri Kota," katanya di Kediri, Selasa.

Pihaknya telah membagi uji coba pembelajaran tatap muka ini di Kota Kediri menjadi tahapan di tiap pekannya. Pada tahap pertama diadakan pada Senin (26/4), tahap kedua pada Senin (3/5) dan tahap ketiga, mulai Senin (24/5) sampai dengan Sabtu (29/5).

"Untuk sekolah sasaran, tugasnya koordinasi dengan kelurahan, polsek, dan puskesmas terdekat. Terkait izin pembelajaran tatap muka, sekolah mempersiapkan segala sesuatunya dengan pendidik dan tenaga kependidikan (PTK), komite sekolah dan wali siswa. Kalau yang memilih PJJ (pembelajaran jarak jauh) juga tetap mendapat pelayanan yang sama dari sekolah," ujar dia.

Hingga kini, di Kota Kediri terdapat 72 sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka, yang terdiri dari 46 sekolah dasar (SD) dan 26 sekolah menengah pertama (SMP).

Jumlah tersebut dimungkinkan juga akan terus bertambah, karena uji coba pembelajaran tatap muka tersebut juga terus dikembangkan di sekolah lainnya.

Siswanto juga menambahkan, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar juga berharap bahwa pembelajaran tatap muka di seluruh kecamatan yang ada di Kota Kediri dapat berjalan dengan tertib dan aman.

Wali Kota juga juga mengimbau untuk menghindari kegiatan yang tidak perlu saat berada di lingkungan sekolah dan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat selama pembalajaran tatap muka berlangsung.

Sementara itu, beberapa sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka juga selalu mengevaluasi kegiatan di sekolahnya. Misalnya di SDN Rejomulyo Kota Kediri.

Pihak sekolah menegaskan bahwa penyelenggaraan pembelajaran tatap muka berjalan sesuai protokol kesehatan yang berlaku. Anak-anak sekolah dengan mengenakan masker dan menerapkan jaga jarak.

"Kami telah siapkan sarana dan peralatannya, sesuai dengan arahan dari dinas pendidikan, maupun dari Satgas COVID-19 Kota Kediri. Setiap harinya ada dua sesi dan jumlah siswa di dalam kelas tidak lebih dari 18 siswa," kata Kepala SDN Rejomulyo Kota Kediri Ninuk Suprihatini.

Selain memastikan sarana dan prasarana di SDN Rejomulyo tersedia sesuai aturan yang telah disepakati, pihak sekolah juga tidak bisa memaksa bagi wali murid yang tidak setuju anaknya masuk sekolah.

"Di tempat kami (SDN Rejomulyo Kota Kediri) ada satu orang tua dari siswa kelas lima yang tidak setuju anaknya melakukan pembelajaran tatap muka. Oleh karena itu kami fasilitasi dengan pembelajaran jarak jauh," kata dia.

Di Kota Kediri, hingga Senin (24/5) terdapat 1.401 orang yang sudah terkonfirmasi positif COVID-19. Terdapat empat orang yang masih dirawat, 1.253 orang yang sudah sembuh dan 144 orang yang telah meninggal dunia. 
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021