Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 yang terdiri atas dua orang, yaitu AKBP Irianto dan Diana S.Psi., M.T., melakukan evaluasi pelaksanaan protokol kesehatan di Kabupaten Gresik, Jatim, sebagai bagian mencegah lonjakan kasus COVID-19 dari daerah.

Tim Pakar Satgas COVID-19, Diana, saat diterima Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir di Ruang Graita Eka Praja di Gresik, Kamis, mengatakan kunjungannya ke Gresik dalam rangka analisa dan evaluasi (anev) pelaksanaan protokol kesehatan di daerah itu.

"Kabupaten Gresik merupakan bagian dari wilayah di tujuh provinsi Jawa dan Bali, yang kini bisa mencegah lonjakan dengan mengamankan daerah pemukiman, pasar, terminal, mal, dan beberapa tempat keramaian yang lain. Oleh karena itu, diharapkan terus melakukan pencegahan keluar masuk di daerah perbatasan," katanya.

Gus Yani, sapaan akrab Fandi Akhmad Yani, mengakui bahwa wilayahnya saat ini kembali masuk zona oranye dari sebelumnya sempat berada di zona kuning.

Oleh karena itu, Yani mengaku akan terus memperketat keluar masuknya orang ke wilayahnya, seperti halnya kepulangan Pekerja Mirgan Indonesia (PMI) asal wilayah setempat.

"Kami telah mempersiapkan segala sesuatunya, seperti rumah sakit lapangan (RSL) di Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) untuk karantina para PMI yang baru pulang dari luar negeri. Setelah sebelumnya, mereka dikarantina di Surabaya oleh Pemprov Jawa Timur lalu masuk karantina di Gejos selama tiga hari sebelum dipulangkan ke desa asalnya," katanya.

Ia juga terus mendorong program vaksinasi di Gresik, meski saat ini droping vaksin yang dialokasikan ke wilayah itu sudah mencapai 100 persen.

"Kami tetap menunggu kekurangan vaksin yang akan dialokasikan ke Kabupaten Gresik, sebab vaksin untuk pelayanan publik masih 41,88 persen, lansia 4,95 persen. Namun untuk tenaga kesehatan sudah mencapai 100 persen," katanya.

Laporan data terkini kasus COVID-19 dan sebarannya di Kabupaten Gresik terjadi penambahan kasus satu orang positif, dan konfirmasi selesai atau sembuh tiga orang.

Data akumulasi di wilayah itu sejak COVID-19 melanda tercatat kasus konfirmasi positif sebanyak 5.558 orang, dengan rincian 5.155 orang sembuh, 50 masih isolasi mandiri/dirawat, serta 353 orang meninggal dunia.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021